Melepas plester infus atau verban saat pasien pulang atau jadwal ganti balutan sering dianggap hal yang biasa. Tapi tahukah sahabat, ternyata melepas plester (bahan adhesif medis) tidak bisa sembarangan, ada tehnik dan ilmunya. Melepas plester yang tidak sesuai dapat menyebabkan terjadinya injuri (luka) pada pasien, nama kerennya adalah Medical Adhesive Related Skin Injury atau disingkat MARSI.
Sahabat khususnya perawat apakah punya pengalaman atau pernah mengalami kesulitan dalam membuka plester infus? terus apa yang sahabat lakukan, apakah menggunakan alkohol, cairan salin (Nacl 0,9 %), atau wash bensin untuk membantu membuka plester infus? kebanyakan pasien yang datang ke rumah sakit memerlukan terapi obat intavena yang mengharuskan pasiennya terpasang infus. jadi saya rasa teman-teman perawat akan banyak sekali mengganti atau melepas plester infus.
Ketika kita melepas plester infus atau dilakukan perawatan luka pada pasien, justru yang membuat respon tidak nyaman atau bahkan sakit adalah ketika membuka plester. Respon pasien berbeda-beda saat di buka plester, ada yang cukup dengan yang pelan biasa ada juga yang harus ektra pelan-pelan. entah karena memang plester melekat kuat, banyak bulu rambut, atau sudah ada bengkak karena phlebitis atau edema pada luka pos operasi. Dan tingkat kesulitan pada anak dan dewasa juga berbeda-beda. Biasanya pasien anak lebih banyak menggunakan plester padahal kulitnya lebih tipis dan sensitif.
jadi mudah-mudahan dengan mengetahui konsep MARSI kita bisa meningkatkan keamanan (safety) pasien.
Anatomi Kulit
a. Jadi apa itu MARSI (Medical Adhesive Related Skin Injury)?
Terjadi ketika lapisan superfisial kulit terkelupas oleh medical adhesive (bahan medis yang bersifat adhesive) yang menyebabkan Eritema (kemerahan) atau manifestasi trauma dan reaksi kulit lainnya seperti pembentukan vesicles, bulla, atau erosi kulit, dan terkelupasnya epidermal yang menetap selama lebih dari 30 menit setelah pelepasan bahan adhesif.
b. Kenapa Perlu diwaspadai ?
MARSI tidak hanya menyebabkan gangguan integeritas (keutuhan) kulit tapi juga nyeri, meningkatkan resiko infeksi, dan berpotensi meningkatkankan ukuran luka dan memperlambat penyembuhan luka.
c. Apa saja jenis MARSI ?
Ada berbagai jenis MARSI yang dikategorikan berdasarkan pada penyebab reaksi. Setiap jenis memiliki gejala.
Reaksi dermatitis : seperti dermatitis kontak iritan, kulit terlihat merah pada area yang tertutup plester dan sembuh dalam satu atau dua hari setelah pleseter atau bahan adhesiv di lepas.
Dermatitis alergi: sebagai respon dari imun tubuh terhadap plester yang dianggap alergen sehingga menyebabkan gejala kulit kemerahan dengan vesicles, yang menetap lebih dari seminggu.
Maserasi: ketika kulit menjadi putih atau abu-abu dan mengkerut (keriput) menyebabkan rentan perlukaan akibat gesekan atau bahan iritan
Folikulitis : reaksi inflmasi pada folikel rambut yang meyebabkan papula atau pustul.
Maceration
Maserasi berasal dari bahasa yunani yang artinya terendam
Folliculitis
Folliculitis
d. Apa penyebab MARSI?
MARSI terjadi akibat plester dan kulit menempel lebeih kuat daripada ikatan antara sel-sel kulit akibatnya lapisan epidermal terpisah dari dermis sehingga menggangu fungsi barier kulit.
e. Siapa yang lebih beresiko?
Orang tua dengan kulit yang rapuh
Infant di NICU dengan epidermis yang masih berkembang
Pasien dengan diagnosa malnutrisi atau dehidrasi
Kondisi lembab
Pasien yang mendapat terapi kostikosteroid dan radiasi
Pasien dengan masalah kulit seperti eczema
Pasien yang sering memerlukan ganti balutan/plester
f. Bagaimana cara mencegahnya ?
Hati-hati dalam memilih produk plester (bahan adesif), biasanya yang berbahan silikon dan busa lebih lembut ke kulit
Penggunaan plester yang sesuai tidak berlebihan
Tehnik pelepasan plester yang baik
Gunakan plester yang elastis untuk bagian yang mengalami edema
Tubular elastic net bandages
Jaga kulit tetap bersih dan kering
Pencukuran bulu bila diperlukan
lepas plester "low and slow" sesuai arah tumbuhnya rambut. Pastikan plester sejajar dengan kulit (paralel), dan tahan kulit dengan tangan atau jari yang lain.
Plester berbahan busa (foam)
Plester berbahan silikon
Sumber:
https://www.woundsource.com/patientcondition/medical-adhesive-related-skin-injuries-marsi
Comments
Post a Comment