Rumah Sakit , rumah untuk orang-orang sakit, itulah definisi dalam bahasa indonesia berbeda dalam bahasa arab, rumah sakit berasal dari kata mustasyfa (مستشفي ) artinya rumah untuk menjadi sehat. Tidak semua pasien yang dirawat diumah sakit adalah karena penyakit tidak menular (non-infeksi) ada pula yang karena penyakit infeksi. Sehingga resiko tertular di rumah sakit memang ada tidak hanya bagi orang yang sehat yaitu petugas, keluarga , dan pengunjung tapi bagi pasien sendiri yang sakit pun ada resiko terkena infeksi silang yang ada di rumah sakit malah semakin "rentan". Kali ini saya ingin coba berbagi mengenai " Resiko Infeksi Saluran Kencing dari Pemasangan Kateter (Selang Kencing)".
ISK (Infeksi Saluran Kencing) termasuk kedalam 4 Besar infeksi rumah sakit (HAIS) karena memang ada datanya. Sehingga harus menjadi fokus perhatian bagi seluruh petugas kesehatan agar dapat diminimalisir. Bukan hendak menakut-nakuti tapi agar waspada, dan melakukan pencegahan bersama-sama.
Empat Besar HAIs yang terjadi di rumah sakit: a) Infeksi Aliran darah primer (IADP) b) Infeksi Saluran Kencing (ISK) c) Infeksi Daerah Operasi (IDO) d) Pneumonia dari rumah sakit atau penggunaan ventilator (HAP/VAP) |
HAIs" Health Care Associated Infections" (infeksi Rumah sakit) merupakan ancaman penting bagi keselamatan pasien (pasient safety). HAIs meningkatkan angka kesakitan (morbiditas) sehingga memperpanjang lama rawat. HAIs menyebabkan kerugian finansial dan juga meningkatkan angka kematian (mortalitas).
Infeksi Saluran Kencing (UTI: Urinary Tract Infection) 35%. |
A. Definisi
- Apa itu ISK(Infeksi Saluran Kencing) ? ISK adalah sebuah infeksi yang terjadi pada bagian dari sistem perkemihan, seperti uretra, kandung kemih, ureter dan ginjal.
- Apa itu selang Kencing/Pipis/urin/ Kateter? Adalah selang yang dimasukan kedalam kandung kemih (kantung kencing) melalui uretra dan disambungkan dengan kantung urin (penampung) yang memiliki sistem tertutup.
Add caption |
B. Statistik
ISK adalah jenis infeksi rumah sakit yang banyak dilaporkan. Berdasarkan data ISK yang terjadi dirumah sakit 75% berhubungan dengan pemasangan kateter kencing yang dimasukan kedalam uretra untuk menampung urin. Sebanyak 15-25% pasien yang dirawat dirumah sakit menggunakan kateter, pada saat dirawat. jadi dari 100 orang yang dirawat dirumah sakit 15-25 orang dipasang kateter kencing.
C. Faktor Resiko
Faktor resiko paling penting yang menyebabkan terjadinya ISK pada pasien adalah Penggunaan Kateter yang "memanjang". Jadi semakin lama penggunaan selang kencing semakin lebih beresiko. sehingga penggunaan kateter harus benar-benar hanya digunakan untuk indikasi yang tepat (sesuai) dan harus segera dilepas sesegera setelah tidak dibutuhkan. dirumah sakit saya ada Bundle ISK (Infeksi Saluran Kencing) untuk mempertimbangkan bahwa pemasanagn kateter sesuai indikasi dan panduan perawatan selang kateter setiap hari untuk meminimalisir Infeksi saluran Kencing
D. Pencegahan
- Resiko ISK dapat dikurangi (minimalisir) dengan memastikan penggunaan kateter memang -dibutuhkan (diindikasikan) dan dilepas sesegara setelah tidak ada indikasi.
- Pemasangan kateter menggunakan tehnik aseptik
- Dan saluran sistem tertutup di jaga ( melakukan perawatan kateter sesuai bundle ISK)
E. Penanganan
Dapatkah ISK di obati? jawabanya YES. bila terjadi ISK biasanya dokter akan memeberikan antibiotik dan mengganti atau melepas kateter. " petugas kesehatan akan selalu memberikan upaya terbaik untuk mendukung penyembuhan pasien"
F. Libatkan pasien
Penting sekali partisipasi pasien dan keluarga untuk melakukan pencegahan ISK. hal yang dapat dilakukan pasien dan keluarga untuk meminimalisir ISK adalah sebagai berikut
- Pahami tujuan penggunaan kateter, atau kenapa masih digunakan, bertanyalah kepada dokter, atau petugas kesehatan (perawat). Tentang masih perlunya penggunaan kateter
- Pastikan cuci tangan sebelum memegang kateter
- Pastikan posisi kantung urin (urine bag) , harus dibawah kandung kemih (bladder)
- Jangan menarik atau mendorong selang kencing
- Jaga saat posisi tidur jangan sampai terlipat
Comments
Post a Comment