Analisis Jurnal Keperawatan : Outcomes of Inpatien Mobilization: a literature review Beatrice J Kalisch, Soohee Lee and Beverly W Dabney
(Dampak Mobilisasi pada pasien rawat inap: Sebuah Tinjauan Literatur)
A. Tujuan dan Objektif:
Untuk meninjau Fakta penelitian terbaru mengenai dampak (outcome) mobilisasi pada pasien dewasa yang mengalami hospitalisasi (opname).
B. Latarbelakang:
Meskipun imobilisasi (tirah baring/kondisi tidak bergerak) sudah diketahui dapat menyebabkan penurunan fungsi atau menyebabkan berbagai komplikasi. Ambulasi (mobilisasi) Pada pasien rawat inap, sering muncul sebagai elemen yang terlupa (terlewat) dalam pemberian Asuhan keperawatan (nursing care). Penelitian ini di desain untuk meninjau penelitian yang memberikan fakta dan kosekensi (akibat) dari pilihan tindakan mobilisasi atau Immobilisasi (TIDAK dimobilisasi) pada pasien dewasa yang mengalami hopitalisasi (Rawat Inap).
C. Desain penelitian:
Sebuah literature review terhadap publikasi penelitian empirik yang sudah dilakukan dan ditinjau secara cermat (peer-reviewed emperical research).
D. Metode:
Akses melalui database MEDLINE (ovid), CINAHL, dan Pub Med yang diakses untuk mecari artikel empiris yang relevant (sesuai kriteria). Ditambah dengan daftar referensi penelitian yang mengandung kutipan tema yang sama.
E. Hasil:
Mengindentifikasi 36 (tigapuluh enam) penelitian yang dicantumkan dalam tinjauan (review). Empat area yang dievaluasi untuk melihat qualitas dari metodologi penelitian (desain penelitian, ukuran sampel, pengukuran dan analisis statistik), dan kebanyakan hasil penelitian (studies) yang ditinjau menunjukan kualitas hasil penelitian yang kuat ( baik dan dapat dipercaya). Kesimpulan atau inti sari temuan dari berbagai penelitian tersebut secara umum (garis besar) ada 4 kategori bahasan sebagai dampak dari mobilisasi pasien: (1) dampak fisik meliputi nyeri, DVT (deep vein thrombosis/ trombosis vena dalam), fatigue (kelemahan) dll. (2)Dampak psikologi meliputi cemas (anxiety), Susana hati tertekan (depressive mood), distress, kenyamanan (comfort), dan kepuasan (satisfaction); (3) Dampak sosial meliputi kualitas hidup (Quality of Life), dan kemandirian (independence); dan (4) dampak organisasional meliputi lama tinggal, mortalitas dan biaya.
F. Kesimpulan:
Mobilisasi pada pasien rawat inap dewasa membawa manfaat bukan hanya terhadap fungsi fisik, tetapi juga emosi dan kesejahteraan sosial. Lebih dari itu ambulasi memberikan keuntungan organisasional (pada pasien & tim kesahatan atau rumahsakit) yang sangat penting. Keuntungan (benefits) dari mobilisasi tersebut dibutuhkan untuk melihat pasien dengan cara yang utuh (holistik). Meskipun setiap hasi penelitian memiliki pendekatan penelitian berbeda mengenai tipe pasien, diagnosa penyakit, dan prosedur, tinjauan (review) ini menunjukan kebanyak penelitian menunjukan manfaat mobilisasi pada pasien rawat inap dewasa dan semuanya mengalami optimalisasi fungsi.
G. Relevansi Terhadap praktek klinis:
Pentingnya mobilisasi untuk dampak positif bagi pasien sehingga dibutuhkan pengembangan metode untuk menjamin bahwa tindakan keperawatan (mobilisasi) terpenuhi (dilakukan) oleh perawat dilapangan.
Kata kunci: ambulasi, ambulasi dini, mobilisasi dini, hospitalisasi(opname), pasien rawat inap, mobilisasi, mobilitas.
![]() |
| Rangkuman Manfaat mobilisasi dari berbagi jurnal |
H. Aplikasi di ruangan :
Misalnya Pasien post operasi dilakukan tindakan mobilisasi awal dengan Mika-miki (miring kanan-kiri) bertujuan untuk memberikan kenyamanan memperbaiki aliran darah ke punggung, bokong, dan mencegah terbentuknya DVT di area vena belakang kaki. Mobiliasi miring kiri dan kanan dapat membantu drainasi paru dan merangsang refek batuk mencegah resiko pneumonia atau atalektasi akibat post anastesi (pembiusan). Rasa nyaman dari miring kanan dan kiri memperbaiki mood (suasana hati) pasien sehingga pasien kooperatif & ingin sembuh (mandiri). Mobilisasi mengurangi resiko distres (stress negatif) sehingga hormone stress seperti kortikosteroid, glukagon, adrenalin tidak di produksi berlebih yang dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh (Sistem imun), peningkatan gula darah, dan efek negatif lain. Sehingga pasien tetap safety (aman).

Comments
Post a Comment