Obat inotropik ; Cardiac glycoside dan phosphodiesterase (PDE) inhibitor

Obat inotropik bekerja untuk meningkatkan kekuatan kontraksi jantung, seperti   cardiac glycosides dan  phosphodiesterase (PDE) inhibitors. dengan kata lain obat ini adalah obat kuat untuk jantung hehe..

Karena membantu kekuatan jantung obat ini disebut memiliki efek inotropik positif (positive inotropic effect).  Inotropik berarti mempengaruhi kekuatan atau energi dari kontraksi otot. karena jantung itu sebenarnya otot juga..

Cardiac glycoside juga selain tadi memberikan efek inotropik juga dapat memperlambat kecepatan atau denyut jantung yang disebut dengan efek kronotropik negatif dan memperlambat konduksi implus listrik melalui AV node (atrioventricular node) yang disebut dengan efek dromotropik negatif.

Cardiac glycoside adalah kelompok derivat obat yang berasal dari substansi yang dapat ditemukan tanaman foxglove dan pada katak. Dan obat  cardiac glycoside yang paling banyak digunakan adalah digoxin. 

Tanaman Digitalis

Farmakokinetik

Usus menyerap digoxin dengan kecepatan yang bervariasi, obat dalam bentuk kapsul misalnya di absorbsi lebih cepat, selanjutnya dalam bentuk cair, dan tablet. digoxin didistribusikan secara luas keseluruh tubuh. Dengan konsentasi obat yang tinggi di jantung, hati, dan ginjal. Digoxin sangat lemah berikatan dengan protein plasma. Pada kebanyakan pasien, Sejumlah kecil digoxin di metabolisme di hati dan di usus oleh bakteri. Dan obat paling banyak di ekresikan melalui ginjal. 

Framakodinamik
Digoxin digunakan untuk mengobati gagal jantung karena memperkuat kontraksi ventrikel dengan mendorong kasium intraseluler di membaran sel, sehingga mampu menghasilkan kontraksi yang kuat. Digoxin juga mampu meningkatkan pergerakan kalsium kedalam sel miokardium dan merangsang pelepasannya, atau mampu memblok noreepinephrine pada terminal saraf adenergic.

Digoxin bekerja di Sistem saraf pusat untuk memperlambat denyut jantung, jadi sangat bermanfaat untuk mengatasi aritmia supraventrikular ( irama jantung abnormal) seperti atrial fibrilasi dan atrial fluter. Digoxin juga meningkatkan refractory period (Periode ketika sel dari sistem konduksi tidak dapat menghantarkan implus/periode istirahat)

Farmakoterapeutik
Obat ini digunakan untuk mengatasi gagal jantung dan  aritmia supraventrikular. Digoxin juga digunakan untuk mengtasi  paroxysmal atrial tachycardia .


Efek samping

Karena cardiac glycosides memiliki efek terapeutik yang sempit ( batas aman yang sempit), obat ini dapat menimbulkan keracunan (toxicity). Untuk mencegah keracunan, dosis harus diberikan berdasarkan konsentrasi serum digoxin dalam darah.
Efek samping obat meliputi:
• Kemerahan (rash)
• Demam
• eosinophilia
• arrhythmias (gangguan irama jantung)


Mengenal Gejala keracunan Digoxin

Gejala yang ditimbulkan meliputi masalah pada jantung, gastointestinal, dan kondisi neurologik. Untuk mencegah efek yang buruk atau mengancam jiwa segera kenali tanda sebagai berikut.

Jnatung
• Irama junctional menjadi cepat
• Atrial tachycardia dengan  atrioventricular (AV)
block
• Second-degree AV block (Wenckebach)
• Sinoatrial arrest or block
• Third-degree AV block (complete)
• Ventricular arrhythmias

Gastrointestinal
• Nyeri perut
• Anorexia
• Diare
• Mual
• Muntah

Neurologi

• Kebutuan atau pandnagan seperti biru-kuning
• Pandangan kabur
• Titik warna pada penglihatan
• Koma
• Bingung
• Deprei
• Disorientasi
• Sakit Kepala
• Insomnia
• Irritabel ( mudah marah)
• Letargi
• Perubahan kepribadian
• Psychosis
• Gelisah
• Kejang




Comments