1. Seperti Apa Payudara Normal?
Payudara wanita didesain untuk menghasilkan ASI. Setiap payudara memiliki banyak kelenjar susu dan berkumpul menjadi 15- 20 bagian yang disebut lobus. Kelenjar dan lobus susu dihubungkan oleh saluran (duktus) yang bermuara di puting susu (aerola), area hitam di payudara. Jaringan fibrosa dan lemak terdapat pada sekeliling lobus dan membantu membuat struktur dan lobus payudara.
Setiap payudara menganduh pembuluh darah, pembuluh limfe, kelenjar (nodus) limfe, dan saraf. pembuluh limfe membawa cairan bening menuju kelenjar limfe. Kumpulan kelenjar limfe terdapa di ketiak, diatas colarbone dan dada. Pembuluh limfe dan kelenjar limfe merupakan bagian dari sistem limfatik yang berfungsi untuk sistem drainase (saluran) yang membersihkan dan menyaring dari bakteri dan produk sampah (metabolisme) sebelum kembali ke pembuluh darah. Saluran limfatik juga memproduksi sel darah putih dan antibodi untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Payudara perempuan banyak mengalami perubahan pada saat pubertas. Tumbuh dan berkembang dibawah pengaruh hormon estrogen dan progesteron.
2. Apa itu Kangker Payudara (Breast Cancer) ?
Sel normal membelah diri dan memperbanyak diri dengan cara yang teratur. Tubuh bergantung pada pengaturan ini dalam memperbaiki jaringan rusak dan mengganti jaringan yang sudah tua. Ketika sistem ini terganggu, sel tumbuh tanpa kontrol menghasilkan jaringan tambahan yang disebut benjolan (lump) atau masa yang disebut tumor. tumor dapat dibagi dua,
- Yang besifat jinak (Benigna): Bukan kangker, tumbuh tidak cepat dan tidak meyebar ke bagian lain
- bersifat ganas (maligna): Tumbuh cepat dapat menyebar kebagian tubuh yang lain. tumor yang bersifat maligna ini yang disebut kanker payudara. Paling sering tumbuh atau bermula dari saluran (duktus) susu dan bisa juga pada lobus atau kantung kelenjar susu. Melalui sistem limfatik yang terdapat pada payudara kangker dapat menyebar kebagian tubuh lainnya seperti paru-paru, tulang, hati, bahkan ke otak.
3. Siapa yang Beresiko?
- Keluarga dengan riwayat kangker payudara, teutama generasi pertama (ibu, saudara laki-laki atau perempuan) atau sepupu
- Perubahan gen terutama pada BRCA 1 dan BRCA 2
- Memiliki tumor jinak pada payudara
- Menstruasi lebih awal kurang dari usia 12 tahun
- Telat menopause lebih dari usia 55 tahun
- Tidak memiliki anak
- Telat melahirkan (lebih dari usia 30 tahun)
- Riwayat pernah mengalami kangker payudara sebelumnya
- Kegemukan
- Kurang Olahraga
- Konsumsi alkohol
- Menggunakan terapi pengganti hormon dalam waktu yang lama
Bagaimanapun banyak perempuan yang tidak memiliki faktor resiko diatas mengalami kangker payudara, penelitian masih terus berlanjut untuk mempelajari fakto resiko kangker. dan seseorang yang tidak memiliki resiko diatas terjamin bebas dari kangker. Faktor diatas meupakan cara terbaik untuk mencegah kangker.
Kangker payudara tidak nyeri (painless) khususnya selam stadium awal. Faktanya tidak bergejala ketika kangker berkembang pertama kali. Jadi periksa atau perhatikan perubahan pada payudara. Berikut adalah tanda yang sering muncul pada perkembangan awal kangker:
- Adanya benjolan (lumps) di area ketiak atau payudara
- Perubahan bentuk atau ukuran payudara
- Perubhan warna atau tampilan payu dara, misalnya kemerahan, kerutan, payu dara seperti kulit jeruk (dimpling)
- Kelauaran seperti darah pada puting
- Perubahan pada puting dan area hitam puting (aerola) seperti tertarik, atau bersisik
jika terjadi perubahan, segera datangi dokter, paling sering wanita menyangkal itu kangker tapi yang dapat memastikan adalah dokter.
5. Bagaimana Cara Deteksi Dini ?
Ketika kangker payudara ditemukan pada stadium awal, akan lebih banyak pilihan pengobatan yang tersedia dan kesempatan untuk pulih secara total sangat tinggi. Sehingga sangat penting menyegerakan melakukan pemeriksaan payudara secara rutin meskipun tidak ada gejala. berikut adlah beberapa cara untuk memriksa rutin payudara:
- SADARI (periksa payudara sendiri) atau BSE (Breast Self examination): lakukan SADARI setiap bulan kira-kira 7-10 hari setelah menstruasi pertama. Laporkan kepada dokter jika ada perubahan pada payudara seperti kemerahan, benjolan, bengkak, perubahan kulit, atau keluaran dari puting susu
- Pemeriksaan di rumah sakit: Pergi ke dokter atau perawat spesialis onkologi untuk memeriksakan diri setiap tahun jika anda berusia 40 tahun keatas.
- Pemeriksaan mamografi: Lakukan pemeriksaaan mamografi 1 tahun sekali untuk usia 40-49 tahun dan 2 tahun sekali untuk usia diatas 50 tahun. Resiko terkena kangker payudara meningkat pada usia lanjut. mamography tidak dianjurkan pada wanita yang berusia dibawah 40 tahun, karena bentuk payudar yang padat sehingga sulit untuk mendeteksi kangker karena perubahan sedikit, kecuali ada faktor keturunan dapat dilakukan dengan konsul ke dokter terlebih dahulu.
6. Apa Saja Jenis Kangker Payudara?
a. Non invasive breast cancer: Kangker terbatas pada duktus (saluran) yang dikenal sebagai Ductal Carcinoma In-situ (DCIS)
b. Invasive breast Cancer: Sel kangker menyebar ke luar duktus atau lobus (kelenjar susu). pertama-tama kejaringan sel sekitar ke saluran limfe dan dapat menyebar ke tulang, hati, paru-paru atau otak (bila terjadi disebut metastase).
7. Bagaimana Pemeriksaan Lanjutannya?
Jika terdapat benjolan pergi ke dokter dan akan disarankan melakukan pemeriksaan:
- Mamogram
- Ultrasound (USG)
- MRI
- FNA (Fine Needle Aspiration)
- Biopsi
8, Bagaimana Pengobatanya?
a. Bedah
b. Kemoterapi
c. Terapi Radiasi
d. Terapi Hormon
Sumber: National Cancer Center Singapore. 2010. Breast Cancer. . available at:http://www.nccs,com.sg
Comments
Post a Comment