Kesehatan, Universitas Glasgow (Inggris)
2. Sumber : Nursing Standard; 8/3/2011, Vol. 25 Issue 48, p39-47, 9p, 2 Charts, 1 Graph
3. Judul : The Role of Diet in Lowering Blood Pressure
4. Subjek :
HYPERTENSION (Hipertensi)
BLOOD pressure (Tekanan Darah)
DIET in disease (Diet sesuai Penyakit)
LIFESTYLES (Gaya Hidup)
HEALTH behavior (Perilaku Hidup sehat)
FOOD habits (Kebiasaan Makan)
5. Kata kunci : Diet dan nutrisi, hipertensi
6. Abstrak : Perubahan pada pola diet merupakan suatu komponen penting dari perubahan gaya hidup yang direkomendasikan untuk menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi. Artikel ini menyediakan gambaran luas (ikhtisar) Panduan diet sehat, dan tinjauan (review) fakta penelitian untuk membuat diet yang khusus dengan tujuan untuk menurunkan tekanan darah dan gambaran peran perawat dalam mendukung (support) pasien untuk membuat perubahan.
7. Rangkuman isi Artikel:
a. Peran Diet dalam mengontrol tekanan darah
Penyebab peningkatan tekanan darah (hipertensi) dapat disebabkan oleh dua faktor, Faktor lingkungan dan genetik (keturunanan). Kunci dari Faktor lingkungan meliputi diet, aktivitas fisik yang kurang, racun (toksik), dan pengaruh psikososial. Appel et al (2006) menyatakan bahwa ‘ faktor diet lebih menonjol, dan lebih utama, berperan dalam homeostasis (memelihara keseimbangan) tekanan darah’. NICE (2006a) mendukung dengan menyatakan perbaikan diet sebagai bagian dari perubahan gaya hidup untuk :
• Orang (populasi) sehat sebagai pencegahan (preventif)
• Orang-orang dengan resiko tinggi penyakit jantung
• Orang dengan penyakit jantung
Untuk membantu perawat dalam mendukung perubahan diet pada pasien dengan hipertensi, artikel ini menyediakan informasi mengenai:
• Gambaran luas dari panduan makan (diet) sehat
• Fakta (evidence) penelitian untuk membuat diet khusus spesifik) dengan tujuan untuk
menurunkan tekanan darah.
b. Memperbaiki diet untuk menurunkan tekanan darah tinggi
Orang dengan hipertensi harus diberi nasihat (advice) dalam memperbaiki gaya hidup dan mempertimbankan pengobatan (treatment) dengan obat setelah resiko kadiovaskuler seluruhnya dikaji (NICE 2006a). Seara khusus perawat harus menekankan pendekatan pada hal-hal sebagai berikut:
1) Nilai atau keuntungan diet dalam menangani hipertensi
2) Mengurangi berat badan jika overweight atau obesitas
3) Mengurangi penggunaan sodium ( Natrium) misalnya makan mengandung garam
4) Mengurangi penggunaan alkohol
5) Diet makanan lain yang mempengaruhi tekanan darah
Nilai keuntungan diet dalam menangani hipertensi.
Panduan intervensi (Williams et al 2004) menyarankan pendekatan diet (pengaturan pola makan) untuk menghentikan Hipertensi (Dietary Approaches to Stop Hypertension atau DASH) melalui rencana pengaturan pola makan.
Beberapa penulis (peneliti) mengklaim bahwa perbaikan (pengaturan) diet memiliki efek yang equivalent (hampir sama) dengan pemberian satu obat penurun tekanan darah (Svetkey et al 1999) . Tetapi efek diet tersebut tergantung pada sebanyak apa perubahan dilakukan pada diet seseorang (Sacks et al 2001).
• Dua penelitian di Amerika melakukan penyelidikan nilai yang penting dari pengenalan diet DASH untuk mengontrol intake makanan. Penelitian pertama pada laki-laki dan perempuan dengan jumlah sampel (peserta) 459 dari etnik kulit putih dan afrika-amerika; 27 % peserta memiliki hipertensi (Svetkey et al 1999). Peserta diacak (Random) menjadi tiga kelompok: menggunakan (1) diet makanan rata-rata orang amerika, (2) diet makanan rata-rata orang amerika ditambah buah dan sayuran, (3) Dan diet makanan berdasarkan DASH. Seluruh diet mengandung jumlah natrium (garam) yang sama. Hasilnyadiet DASH dan diet yang ditambahakan sayur dan buah berefek menurunkan tekanan darah, dengan efek yang nyata pada penderita hipertensi. Penurunan tekanan darah tinggi maksimum terjadi dalam 2 minggu (Svetkey et al 1999).
• Penelitian Kedua membandingkan tiga kelompok dengan pemberian jumlah intake natrium klorida (garam dapur) pada orang dewasa (dengan jumlah sampel 412 orang) dengan pemilihan sampel acak (random) antara kelompok yang mendapatkan diet makanan rata-rata orang amerika dan diet dengan DASH. Kedua kelompok tersebut diberikan masing-masing jumlah garam yang tinggi, sedang , dan rendah setiap hari selama satu bulan. Hasilnya tekanan darah sangat jelas menurun rata-rata 12/6 mmhg pada kelompok dengan hipertensi dengan penggunaan garam rendah pada diet DASH. Dan tambahan mengalami penurunan tekanan darah yang besar dan berkorelasi ( ada hubungan nyata) dengan etnik (rash) Afrika-amerika, jenis kelamin perempuan, dan usia diatas 45 tahun (Sacks et al 2001).
• Ketika mendorong orang hipertensi untuk melakukan diet dengan DASH untuk menurunkan tekanan darah, seluruh diet harus ditekankan tidak mungkin untuk dirubah atau ditambah dengan elemen yang memiliki efek yang lebih besar. Pada penelitian mengggunakan prospective cohort study pada perawat dengan usia pertengahan (n =88,517) tanpa riwayat penyakit jantung, dengan skor DASH yang baik secara dini dapat menurunkan kejadian stroke, infark miokard atau kematian akibat jantung koroner selama penelusuran waktu 24 tahun (Fung et al 2008).
• Rencana diet DASH mengandung lebih dari tujuh porsi buah atau sayur setiap hari, dua porsi lebih banyak dari panduan makanan sehat biasa (DH dan FSA 2002). Buah dan sayur memiliki antioksidan dan kalium (potasium) yang tinggi. Pada kenyataannya aprikort, jus jeruk, buah plum, bayam, tomat, pisang, dan banyak jenis sayur dan buah lain kaya akan kalium. Penelitian yang dilakukan Intersalt Cooperative Research Group 1988 ditemukan penurunan ekresi Kalium urin lebih dari 50 mmol per hari (sebagai hasil penurunan intake diet Kalium) yang berhubungan dengan peningkatan tekanan darah yaitu 3.4 mmHg systolic, dan 1.9 mmHg diastolic (Dickinson et al 2006). Sinergitas efek diet beragam buah dan sayur dan makanan rendah garam seperti menambah hasil dari efek obat anti-hipertensi (Adrogue dan Madias 2007).
The Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) eating plan
(Pengaturan pola Makan dengan Pendekatan Diet untuk menghentikan hipertensi)
• Penurunan konsumsi garam atau natrium
• Penurunan total lemak dan kadar kolestrol
• Makan-makan tinggi serat, sayur dan buah dengan porsi yang
lebih banyak (lebih dari 7 porsi)
• Gandum utuh
• Penurunan konsumsi produk makan yang mengandung lemak
• Makan daging sapi, ikan, dan unggas secukupnya
• Termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan.
(Williams et al 2004)
7. Penerapan diruangan: Rumah sakit rujukan, banyak didatangi pasien dengan masalah kesehatan berat. Di ruangan A, sebagai ruang kemoterapi, Penanganan hipertensi dengan peningkatan aktivitas (olahraga) pengurangan gaya hidup sekunder tidak memungkin apa lagi pada pasien kangker stadium lanjut. Diet merupakan intervensi keperawatn terbaik (non-farmakologi) yang aman, seperti uraian penelitian diatas diet sangat berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah tinggi dalam rentang 2 minggu hasil optimal dapat tercapai (terasa). Di penelitian diatas juga diakatakan diet sayur dan buah sama dengan efek dari penggunaan obat anti hipertensi. Penganturan diet lebih aman dari pada hanya bergantung pada penggunaan obat antihipertensi yang memiliki banyak efek samping terutama bagi pasien yang menjalani kemo atau pasien lansia. Selain itu seperti yang dikatakan penelitian diatas, sayuran dan buah tidak hanya kaya kalium tapi juga antioksidan yang baik untuk melawan kangker dan menjaga sistem daya tahan tubuh bagi pasien kemo yang sering mengalami penurunan kadar leukosit (leukopenia) sebagai efek samping kemoterapi. Pendidikan kesehatan mengenai diet merupakan salah satu intervensi keperawatan mandiri yang memiliki efek luar biasa dalam mencegah darah tinggi dan komplikasi akibat kondisi tersebut.
Download dan BacaArtikel (jurnal) lebih lengkap:
Comments
Post a Comment