Hoemostasis, Stres, Adaptation

Ada dua respon yang terjadi ketika tubuh terancam atau mengalami injuri (sakit), Perubahan tersebut dapat menjadi adaptif (memiliki efek positif) karena tubuh dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut  atau malah maladatif ( memiliki efek negatif) ketika tubuh tidak mampu menangani perubahan. 

Perawat dituntut untuk menguasi ilmu fisiologi dan patofisiologi untuk lebih memahami konsep hoemostasis, stres, dan adaptasi. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi aktivitas dari bagian-bagian organisme hidup. dan patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari gangguan fungsi tubuh. Setiap bagian tubuh memiliki peran dan fungsi yang spesifik untuk mendukung kehidupan optimal organisme (misalnya manusia).

Tubuh memiliki sebuah mekanisme yang cenedrung mempertahankan kondisi normal tubuh (hoemostasis). Pada saat hoemostasis (keseimbangan) tubuh  berubah misalnya akibat kondisi yang menuntut tubuh bergerak cepat (senam, berlari, bekerja berat),  tubuh memiliki mekanisme pengganti (compensatory system )  untuk memulihkan ke kondisi semula, dengan cara bernafas lebih cepat (hyperpnea) untuk mencoba mengkompensasi kebutuhan oksigen yang berkurang dan akumulasi asam laktat di jaringan otot.

Peroses patofisiologi dihasilkan ketika terjadi  injuri pada bagian sel. Misalnya adaptasi pada pasien Gagal jantung (heart failure): tubuh bereaksi dengan menahan natrium dan air dan meningkatan tekanan didalam vena, yang dapat memperburuk kondisi (lingkaran setan). Kondisi patofisiologi teresebut dapat muncul dengan memberikan tanda (sign) yang dapat diobservasi oleh pasien, perawat, atau petugas kesehatan lain. atau gejala (symptom) yang dilaporkan pasien. Observasi perawat yang dibekali pengetahuan  tentang fisiologi dan peroses patofisiologi dapat membantu menentukan masalah yang sebenarnya muncul dan memandu perawat membuat rencana dengan aksi yang sesuai.

Perawat harus mengetahui bahwa tanda gejala tersebut apakah normal (fisiologi) mampu di kompensasi tubuh tanpa menyebabkan kerusakan jaringan atau sel atau malah abnormal (patofisilogi).

mekanisme fisiologi tubuh harus dipahami dalam konteks tubuh yang utuh. Manusia sebagai sebuah sistem yang hidup, memiliki dua lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal meliputi organ, jaringan, dan sel yang juga memiliki sistem atau subsistem yang utuh. Tujuan dari interaksi sub sitem tubuh tersebut adalah untuk menghasilkan dinamika yang seimbang atau kondisi yang tetap mskipun terjadi perubahan. Sehingga, seluruh subsistem berada dalam harmoni dengan sistem lainnya. Seorang perawat dituntut memahami 4 (empat) konsep yaitu konstan(tetap), homeostasis (seimbang), stress, dan adaptasi.
Add caption


Comments