Atrial Arrhytmias (gangguan irama atrium) Aritmia atrium

Atrial arrhythmias (gangguan irama atrium) merupakan salah satu gangguan irama yang sering terjadi diakibatkan oleh implus asal yang dihasilkan diluar Sinoatrial (SA) node. Gangguan irama tersebut dapat mempengaruhi waktu  pengisian ventrikel dan mengurangi kekuaatan kontraksi atrium  yang normal-nya dapat mengisi ventrikel dengan darah  kira-kira sebanyak  15% sampai 25%.

Atrial arrhytmias disebabkan oleh tiga mekanisme :

1) peningkatan Automatisasi (kemampuan sel jantung untuk mengawali implus atau berdenyut secara otomatis)  jaringan atrium dapat menjadi pencetus (trigger) implus abnormal. Penyebab meningkatnya automatisasi jantung meliputi faktor ekstraseluler (diluar sel jantung) misalnya hipoksia, asidosis, hipokalsemia, keracunan digoxin, dan kondisi dimana fungsi normal jantung diatur oleh Pace maker, dan peran SA node berkurang. Contohnya peningkatan irama vagal atau kondisi hipokalemia dapat meningkatkan periode refactory SA node (waktu istirahat atau pemulihan jantung) sehingga (diambil alih) membolehkan   jaringan atrium menembakan implus sendiri. 

2) Reentry (masuk kembali)
Pada kondisi reentry implus gagal untuk mati setelah aktivasi normal jantung dan tetap kembali merangsang jantung setelah periode refaktori berakhir. meskipun implus melambat bersama dengan jalan konduksi yang pelan. implus tetap aktif  serta cukup untuk memproduksi implus lainnya selama repolarisasi myocardium. Kondisi Reentry dapat terjadi pada pasien dengan  coronary artery disease, cardiomyopathy, dan  myocardial infarction (MI).

 3) Triggered Activity (ativitas pencetus/perangsang)
Sel yang mengalami injuri (rusak) terkadang dapat mengalami repolarisasi sebagian (parsial). repolarisasi parsial dapat menyebabkan  penembakan implus ektopik yang berulang yang disebut sebagai "Triggered Activity". Depolarisasi yang diakibatkan oleh Triggered Activity dikenal sebagai afterdepolarization yang dapat menyebabkan atrial atakikardi atau vetrikular takikardi. Afterdepolarization dapat terjadi pada kondisi sel injuri, keracuanan digoxin, dan kondisi lainnya.

Gangguan irama atrium (Atrial Arrhytmias) meliputi:
  1. Premature atrial contractions 
  2. Atrial tachycardia
  3. Atrial flutter
  4. Atrial fibrillation
  5. wandering pacemaker


Comments