Aspirin (acetylsalicylic acid/Salycylates)

Obat ini memiliki efek sebagai analgesik (anti nyeri), antipiretik (anti demam), dan anti inflamasi serta fungsi tambahan yaitu antiplatelet  sehinga digunakan untuk mengencerkan darah pada penderita serangan jantung. Jangan heran kalau di rumah sakit pasien tirah baring lama tidak demam, nyeri, atau demam dapat obat aspirin (acetylsalicylic acid). Obat ini sangat murah dan mudah didapatkan sehingga banyak digunakan di masyarakat.

Farmakodinamik-kinetik
Obat ini diserap sebagian di lambung dan seluruhnya di usus halus  bagian atas. Antasid, makanan , dan obat-obatan yang digunakan untuk melindungi lambung dapat menghambat penyerapan aspirin.Aspirin didistribusikan secara luas keseluruh jaringan tubuh dan cairan tubuh termasuk air susu (ASI), dan dapat dengan mudah menembus plasenta. Tempat metabolisme aspirin dihati dipecah secara luas menjadi beberapa metabolit, dan kemudian dibuang melalui ginjal.

Nyeri
aspirin bekerja mengurangi nyeri dengan cara berbeda yaitu dengan  menghambat produksi prostaglandin (senyawa kimia yang merangsang nosiseptor/saraf nyeri) dan sekaligus mengurangi peroses inflamasi karena inflamasi difasilitasi oleh prostaglandin.

Demam
aspirin (salisilat) bekerja menurunkan panas dengan cara mempengaruhi hipotalamus dan menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan meningkatkan  produksi keringat. Obat ini mendukung pengeluaran panas melalui kulit dan peroses pendinginan tubuh  melalu evaporasi (perubahan molekul cair menjadi gas). Produksi prostaglandin yang menyebabkan demam di hambat oleh aspirin sehingga demam turun.

Pengencer Darah
Obat ini memiliki khasiat tambahan yaitu sebagai Anti agregasi platelet (berkumpulnya trombosit untuk membuat bekuan darah), dengan mencampuri produksi tromboxane A2. Efek agregasi yang ditimbulkan oleh  tidak bersifat sementara seperti pada NSAIDs, sehingga banyak digunakan untuk meningkatkan aliran darah pada pasien yang mengalami miokard infark.

Penggunaan
Seperti yang disebutkan diatas aspirin digunakan untuk mengurangi nyeri dan demam. Aspirin tidak efektif untuk mengobati nyeri viseral (nyeri yang berasal dari organ dalam atau otot halus) atau nyeri hebat akibat trauma. Ketika aspirin digunakan, aspirin dapat menurunkan panas sekaligus mengurangi keluhan sakit kepala dan nyeri otot pada waktu bersamaan. Asprin bereaksi  mengurangi nyeri selama 24 jam pada ganguan demam rematik, rematoid artritis, dan osteoartitis.

Efek Samping
aspirin dapat menyebabkan distress lambung, maul, muntah, dan kecendurungan berdarah serta sefek samping yang lain meliputi kehilangan pendengaran (jika digunakan dalam periode yang lama), diare, haus, berkeringat, telinga berdenging (tinitus),bingung, pusing, gangguan penglihatan, dan nafas cepatb (hiperventilasi). dan yang paling menakutkan adalah Reye syndrome (jika diberikan pada anak yang mengalami chickenpox atau gejala flu)

Pertimbangan 
  1. Anak:  jangan menggunakan aspirin untuk mengobati gejala flu atau cacar (Chicken pox) karena berpotensi menimbulkan sindrom reye.
  2. Wanita hamil: aspirin di golongkan pada kategori resiko D dan distribusikan pada air susu.
  3. Operasi: hentikan penggunaan aspirin 1 minggu sebelum tindakan operasi karena berpotensi menyebabkan perdarahan (karena memiliki fungsi anti platelet).
  4. Asma: Pasien yang memiliki asma lebih beresiko mengalami alergi terhadap aspirin seperti bronkospasme, gatal, angioedema, atau shock.
Interaksi Obat
Aspirin memiliki sifat berikatan kuat dengan protein darah. Sehingga dapat meningkatka kadar/ efek obat atau sebalikanya menurunkan efek obat.
  1. Antikoagulan oral, heparin,methotrexate, insulin, dan agen antidiabetik oral memiliki peningkatan efek keracunan ketika digunakan bersama aspirin.
  2. Probenecid, sulfinpyrazone, dan spironolactone memiliki efek yang menurun ketika digunakan bersama aspirin.
  3. Obat-obatan antasid dapat mengurangi penyarapan aspirin
  4. Kortikosteroid dapat menurunkan kadar plasma aspirin darah dan meningkatakan resiko ulser.
  5. Efek obat Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors dan beta-adrenergic blockers berkurang ketika diberikan bersama dengan aspirin.
  6. Jika diberikan bersama NSAID dapat mengurangi efek aspirin dan menyebabkan peningkatan resiko Gangguan Gastrointestinal.


Sumber:
Lippincott William and Wilkins. 2009. Clinical Pharmacology Made Incredibly Easy .Wolters Kluwer: USA.



Comments