Kehamilan yang sehat.
Kehamilan
merupakan peroses fisiologis normal. Tujuan perawatan kesehatan selama
kehamilan untuk mendukung dan memelihara kesehatan ibu dan janin (fetus). Pengkajian
resiko, indentifikasi masalah, dan
pendidikan kesehatan (Penkes) merupakan aspek yang penting dalam perawatan
prenatal.
A. Perawatan selama kehamilan (Prenatal
care)
1. Prenatal care merupakan hal yang unik karena :
a)
Memberikan perawatan yang berkelanjutan kepada dua pasien (ibu dan janin) yang
saling bergantung (berhubungan) satu sama lain.
b)
Merupakan salah satu dari beberapa program perawatan kesehatan yang berfokus
kepada perawatan preventif (bersifat pencegahan).
2. Ada banyak komponen dalam prenatal
care yaitu:
a)
Memastikan diagnosa kehamilan dan mentapkan perkiraan usia kehamilan, yang
memungkinkan batas usia persalinan yang akurat.
b)
Memperoleh riwayat kesehatan penuh dan melakukan pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan
evaluasi hasil laboraturium.
c)
Melaksanakan pemeriksaan kehamilan yang teratur dengan pendidikan kesehatan
yang berkelanjutan.
d)
Secara rutin memenuhi kebutuhan
perawatan kesehatan selama kehamilan, memecahkan masalah kesehatan akut,
indentifikasi dan membahas komplikasi persalinan.
B. Diagnosa kehamilan dan Penanggalan yang Akurat
Diagnosa
pada kehamilan dan perhitungan tanggal yang tepat merupakan hal yang penting
untuk menghindari resiko selama minggu pertama kehamilan dan untuk menangani
kemungkinan masalah komplikasi, persalinan prematur, atau kehamilan lebih
bulan.
1. Tanda Kehamilan
Diagnosa
kehamilan dipermudah dalam penegakkannya oleh dua tanda presumptive signs (tanda dugaan) dan probable
signs (tanda kemungkinan). a) Presumptive
signs, berasal dari keyakinan ibu bahwa dirinya hamil, bersifat dugaan. b) Probable signs, merupakan tanda “kemungkinan” sehingga lebih kuat pengaruhnya
dalam penegakkan diagnosa.
°
Presumptive Signs:
a. Amenorrhea merupakan tanda awal yang paling sering dari kehamilan.
Harus dipertimbangkan dulu apa peyebabnya, bagaimanapun, menstruasi yang jarang
dapat diakibatkan oleh faktor lain seperti anovulation,
stres, penyait kronis, atau menyusui.
b. Tanda dan gejala subjektif pada
awal kehamilan meliputi payudara terasa penuh/kencang dan tendernes (nyeri tekan), perubahan kulit, mual, muntah, sering BAK,
dan lesu.
c. Antara kehamilan minggu ke 12 dan 20, ibu tidak mengalami pembesaran
abdomen dan merasakan pergerakan janin (fetus).
a) Pembesaran
uterus
b) Pelunakan
uterine isthmus (Hegar sign)
c) Sianosis pada vagina dan servik (Chadwick
sign)
d) Tes
kehamilan:
1. Sekarang
ini, tes kehamilan menggunakan urin (Urine pregnancy tests) memiliki sensitifitas
yang baik dan akan positif pada 1 minggu awal setelah terjadi implantasi embryo
atau pada hari periode menstruasi pertama telat. Kencing pertama dipagihari
yang digunakan untuk pemeriksaan karena memiliki kosentrasi yang lebih tinggi.
2. Radioimmunoassay
untuk memeriksa serum beta subunit dari
human chorionic gonadotropin (hCG) dapat akurat untuk beberapa hari
setelah implantasi (atau waktu sebelum
periode menstruasi pertama hilang). Human chorionic gonadotropin di produksi
secara maksimal antara hari ke 60 dan 70 kehamilan dan kadarnya menurun
setelahnya. 3. Kesemua tes tersebut tidak berbeda antara tes untuk penyakit trophoblastic (misalnya molar
pregnancy or choriocarcinoma) dengan kehamilan normal. 4. Dahulu tehnik
pemeriksaan boiassay yang lain digunakan. Progestin tidak boleh diberikan pada
wanita yang iduga hamil karena berpotensi (meskipun jarang) menyebakan
kecacatan fetus (khusunya kecacatan pada bagian ekstremitas).
°Positive Diagnostic Signs (Tanda
diagnostik positif)
a) Suara detak jantung janin (DJJ) dapat
dideteksi seawal mungkin pada minggu ke 9 hingga 10 setelah hari pertama haid
terakhir/ last menstrual period (LMP)
menggunakan doppler. Fetoscope non
listrik dapat mendeteksi DJJ (fetal heart
tones) pada minggu ke 18 hingga 20. b) Pergerakan fetus (quickening) dapat dirasakan pertama kali
oleh ibu kira-kira 16 hingga 18 minggu. Dan tanda pergerakan fetus merupakan indikasi
kesehatan janin. Aktivitas usus (saluran cerna) sering menstimulasi pergerakan
fetus dan dapat membingungkan pasien.
c)
Pemeriksaan gelombang suara ultra (USG)
akan memperlihatkan sebuah kantung intrauterine pada minggu ke 5 dan 6.
Pemeriksaan ultrasonography melalui
vagina di ciptakan baru-baru ini untuk pemeriksaan yang lebih akurat. Usia fetus
dapat dikira-kira melalui crown “mahkota” (panjang bokong bayi,
sehingga usia dapat diperkirakan). Antara minggu ke 8 dan 14 kehamilan,
pengukuran fetus, meliputi diameter
biparietal dan panjang femur,
dapat di gunakan untuk mempekirakan usia janin dengan akurat. Pada trisemester
ke dua, anatomi fetus, lokasi plasenta, dan volume cairan amnion dapat
dievaluasi. Hingga kini belum ada bukti pemeriksaan diagnostik bahwa
paparan ultrasound memiliki efek samping
terhadap perkembangan janin.
2. Perkiraan batas
kehamilan atau waktu persalinan
°
Perkiraan rentang waktu kehamilan dihitung dari HPHT yaitu 280 hari atau 40
minggu.
°Aturan
Nagele digunakan untuk menghitung perkiraan tanggal persalinan dengan aturan:
1.
Untuk hari pertama HPHT ditambah 7 hari dan selanjutnya kurangi 3 bulan.
2.
Deviasi (rentang tambahan) dari perhitungan ini dapat dibuat untuk beberapa
alasan (misalnya siklus mesntruasi yang tidak teratur atau memanjang)
3.
Jika HPHT tidak diketahui atau tidak menghubungkan dengan ukuran uterus pada
saat kunjungan pertama, ultrasonography dapat digunakan untuk memperkirakan
tanggal persalinan.
C. Evaluasi
Pengkajian
riwayat kesehatan lengkap dan pemeriksaan fisik dilakukan setelah diagnosa
kehamilan ditegakkan. Tujan penting adalah untuk mengembangkan rasa percaya “Trust”, hubungan kerja antara pasien
(ibu) dan teman kesehatan (perawat).
1. Riwayat Kesehatan
a.
Riwayat menstruasi dan penggunaan kontrasepsi:
°Riwayat
menstruasi yang benar dapat menjadi tanggal prediksi persalinan ibu yang paling
akurat.
°Wanita
yang baru menggunakan pill KB untuk mengontrol kehamilan mungkin mengalami amenorrhea post pil, dan dapat
menyebabkan perkiraan tanggal kehamilan yang salah.
°
Alat KB intrauterine yang digunakan harus dicatat, keberadaannya, ada tidaknya,
atau sudah dilepas.
b. Riwayat
ginekologi : infeksi ginekologi sebelumnya atau masalah lainnya haru
dicatat.
c.
Riwayat
Kebidanan (Obstetric):
°
Riwayat kebidanan dicatat mengenai jumlah gravidity (kehamilan) dan parity (persalinan). Gravida merupak jumlah
total kehamilan. Partus menggambarkan 4 serial angka: persalinan cukup bulan (term), persalinan prematur (preterm), keguguran / aborsi (spontaneous atau elective), dan persalinan dengan bayi hidup.
°
Detail kehamilan sebelumnya, seperti karakter dan lama persalinan, tipe
persalinan, komplikasi, status infant, dan berat badan lahir (BBL), harus
dicatat. Keguguran pada trisemseter pertama yang berulang atau riwayat
keguguran pada trisemester kedua yang berulang menunjukan masalah genetik atau
servik yang tidak kompeten.
°
Jika pasien memiliki riwayat persalinan sesar, rekomendasi persalinan melalui
vagina (pervagina) dapat didiskusikan pada saat ini.
d.
Riwayat penyakit medis, pembedahan, atau rawat inap (opname):
°Pengkajian
riwayat medis dan diagnosa kesehatan sangat penting untuk pengkajian resiko dan
penanganan.
°
Riwayat pembedahan dan rawat inap harus dimunculkan dan dievaluasi.
e.
Riwayat paparan lingkungan, obat-obatan yang
diminum pada awal kehamilan, reaksi obat, penggunaan obat legal dan ilegal,
riwayat alergi, dan paparan diethylstilbestrol (DES).
f. Riwayat kesehatan keluarga, penyakit bawaan/genetik,
masalah kongenital dan kehamilan kembar (multiple
gestation).
g. Faktor sosial:
°
Situasi rumah, dukungan keluarga dan masyrakat, riwayat masalah psikologi atau
mental harus dikaji dan dijadikan acuan.
° Penggunaa Alkohol atau rokok, atau bahan kimia
lain yang berbahaya untuk kehamilan dilingkungan masyarakat
h.
Keluhan umum terhadap kehamilan: mual,
muntah, nyeri abdomen, konstipasi, nyeri kepala, pingsan, perdarahan vagina
atau keluaran (discharge),
disuria atau BAK sering, pembengkakan, varicosities,
dan hemorrhoid.
2. Perubahan Fisik
Hormon
yang dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan mempengaruhi perubahan
fisiologis selama kehamilan. Hormon tersebut memelihara kehamilan dan mendukung
lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan fetus.
a) Perubahan
fisiologis meliputi peningkatan 50 % volume darah, peningkatan sensitivitas
terhadap CO2 (karbodioksida) dan kebutuhan produksi insulin yang
lebih tinggi.
b)
Perubahan mekanis (Postur & gerak) terjadi akibat pertumbuhan uterus dan
termasuk tekanan pada kandung kemih selama trisemster pertama dan ketiga,
sehingga mengubah pusat gravitasi, dan meregangkan ligamen (jaringan ikat)
uterus.
Mind Map Pengaruh Plancetal Hormones Selama Kehamilan
3. Perubahan hasil Lab
4. Perubahan psikologi
Perkembangan
jaringan dan kemungkinan tingkat
hormon mempengaruhi emosi dan sudut pandang selama kehamilan. Tugas
psikologi selama kehamilan meliputi:
a)
Menerima fakta kehamilan (Trisemester pertama)
b)
Mengakui (sadar) fetus merupakan bagian yang terpisah (tisemester ke dua)
c)
Persiapan untuk persalinan dan menjadi seorang ibu (trisemester ke tiga).
5. Pertumbuhan dan perkembangan fetus
Pertumbuhan
dan perkembangan di pantau setiap kali kunjungan pemeriksaan kehamilan (prenatal visit). Usia kehamilan fetus
dihitung dari periode normal berakhirnya menstruasi ibu. Kehamilan yang matang
selama 40 minggu (dengan plus atau minus 2 minggu) dari HPHT (hari pertama haid
terakhir)/ ( last normal menstrual period/
LNMP).
a) Selama trisemster pertama seluruh sistem
organ berkembang dan fetus paling rentan mengalami teratogenesis
(kecacatan fisik).
b) Detak jantung janin (DJJ)/ fetal heart rate (FHT) dapat didengar
dengan doppler pada minggu ke 8 hingga 12. Normal FHT berkisar antara 120-160
kali/menit.
c)
Pergerakan fetus (“quickening”)
biasanya terasa oleh ibu pada usia 16-20 minggu.
d)
Rambut halus (Lanugo), mulai menutupi tubuh fetus kira-kira pada minggu ke 20
hingga trisemester ketiga yang mulai
menipis dan menghilang.
e) Vernix
caseosa merupakan sekresi kental seperti keju yang menutup dan melindungi
kulit fetus kira-kira mulai pada minggu ke 26. Dan akan menghilang ketika usia
matang kecuali tersisa pada bagian lipatan tubuh.
F)
Kemampuan hidup (Viability)
bergantung pada kematangan atau maturasi sistem respirasi dan neurologi. Fetus
yang lahir lebih awal “usia 24 minggu” dapat bertahan tetapi membutuhkan
perawatan yang intensif.
Sumber:
Karla
Luxner. Maternal-Infant Nursing Care Plan. Delmar: Thomson
Artur
T Evants. 2007. Manual Of Obsetrict 7th edition. Wolters Kluwer,
Lippincott Williams & Wilkins.
Comments
Post a Comment