Sebelum dapat mengetahui interpretasi arritmia atau disritmia (gangguan irama / ritme),
pertama harus mampu mengenal irama sinus
(sinus rhytm /sinus ritme). Syarat Irama sinus normal sumber implus (rangsangan) bersumber
dari dari Sinus node dan bergerak menuju ventrikel melalui rangkaian konduksi yang berasal dari SA (sinus) node
menuju atrium dan AV node, melalui serabut his (bundle of his), cabang (bundle
of branch), dan serabut Purkinje (purkinje Fiber). Irama sinus merupakan
standar untuk menentukan irama EKG yang dibandingkan dianggap normal atau
tidak.
Apa yang membuat Normal?
Gunakan metode 8 tahap untuk mengonterpretasi EKG kesemuanya
merupakan ciri atau karakteristik dari irama sinus.
1) Irama atrial dan ventrikular reguler
2) Kecepatan atrial dan
ventrikular berda pada kecepatan 60-100 denyut/menit, SA node memiliki
kecepatan dalam menembakan implus yang
normal, dan seluruh implus dihantarkan (dikonduksikan) ke ventrikel.
3) Gelombang P bundar/membulat, lembut, tegak ke atas di lead II,
tanda implus sinus mencapai atria.
4) PR interval Normal (0.12-0.20 detik), mengindikasikan bahwa
implus mengikuti jalur konduksi (rambatan) normal.
5) Durasi QRS komplek normal (kurang dari 0.12 detik) mengambarkan
konduksi implus dan recovery (pemulihan) normal pada ventrikel.
6) Gelombang T positif (tegak ke atas) di lead II, tanda terjadinya
repolarisasi normal.
7) Interval QT dalam batas normal (0.36-0.44 detik)
8) Tidak terjadi denyutan etopik atau kelainan denyutan
Sumber:
Wolters Kluwer. 2011. ECG Interpretation Made Incredible Easy
fifth edition. Philadelphia : Lippincott William and Wilkins
Comments
Post a Comment