Tranmisi Listrik Jantung


Jantung dapat memompa darah jika diawali oleh rangsangan (stimulus) listrik . produksi dan tranmisi implus listrik tergantung kepada 4 kareketristik:
1)      Automatisasi (Automaticity)              : merujuk kekemapuan sel untuk mengawali implus secara sepontan. Sel Pacemaker (Misal SA node) memiliki kemampuan ini.
2)      Eksitabilitas (Excitability/exitacion) : terjadi akibat pertukaran ion yang masuk pada sel membran dan menjadi indikasi seberapa baik respon sel terhadap rangsangan listrik
3)      Konduktivitas (Conductuvity)            : kemampuan sel untuk mentransmisikan (mengantarkan) implus (rangsangan) listrik  menuju sel jantung lainnya.
4)      Kontaktilitas (contractility)                  :merujuk ke seberapa baik sel berkontraksi setelah menerima stimulus (rangsangan).

Bersamaan dengan transmisi implus, sel jantung mengalami siklus depolarisasi dan repolarisasi. Sel jantung dalam keadan istirahat disebut polarisasi, yang berarti tidak ada aktivitas listrik yang dihasilkan. Selanjutnya membran sel mulai memisahkan konsentrasi ion yang berbeda, seperti sodium (Natrium) dan potasium (kalium) sehingga menciptakan perubahan listrik yang lebih negatif yang disebut potensial istirahat (resting potensial).  Setelah stimulus muncul, ion melewati sel membran dan menyebabkan potensial aksi, atau depolarisasi. Ketika sel mengalami depolarisasi penuh, sel mencoba untuk kembali ke kondisi istirahat yang disebut sebagai peroses repolarisasi. Sehingga potensia listrik berubah dan kembali ke normal.
Tahap depolarisasi dan repolarisasi dimulai selama fase 0 ketika sel menerima sebuah implus dari sel lainnya dan mengalami depolarisasi. Fase 1 merupakan awal repolarisasi cepat. Fase 2, adalah fase plateau, periode dimana repolarisasi terjadi secara lambat. Selama fase 1 dan 2 dan awal fase 3, sel jantung berada pada masa yang disebut Absolute refactory Period. Selama periode ini, tidak ada rangsangan, atau sesuatu yang kuat yang dapat merangsang sel. Fase 3, Fase repolarisasi cepat , terjadi saat sel kembali ke kondisi semula. Selama setengah fase, ketika sel pada periode relative refactory period, stimulus yang kuat dapat mendepolarisasi sel. Fase 4 merupakan fase istrirahat dari potensial aksi. Pada akhir fase 4 sel sudah siap dengan stimulus lain. Dan seluruh aktivitas listrik ini tergambar pada hasil rekam EKG . Perlu digaris bawahi bahwa hasil rekam EKG merupakan gambaran (interpretasi) aktivitas listrik jantung hanya listrik jantung  bukan untuk mengambarkan peroses pompa jantung.


Sumber: 
Lippincott William and Wilkins . 2011. ECG Interpretation Made incredible Easy fifth edition. Philadelphia : Wolters Kluwer

Comments