Seperti yang terlihat pada gambar sebelumnya, komplek QRS normalnya
berbentuk sempit (tidak melebar) dan dengan defleksi (lengkungan garis) yang
jelas. Ketika ada keterlambatan konduksi intraventrikular, QRS komplek melebar
dan awal defleksi (lengkungan garis) cenderung melayang dan ini disebut Slurring.
Tambahan, Notching terlihat pada awal defleksi QRS komplek , terlihat baik
pada defleksi positif atau pun negatif. Notching
dibatasi deformitas (kelainan bentuk) yang tidak meluas kebawah (turun)
atau ke atas (naik) pada garis
isoelektrik.
Kadang-kadang terdapat deformitas pada QRS komplek yang sering
dijumpai yaitu splintering.
Splintering berhubungan dengan penyakit miokardium yang parah.
Beberapa kondisi deformitas QRS berhubungan dengan kondisi yang spesifik:
gelombang delta yang diakibatkan perpaduan ventrikular dan pre-excitation dan
salah satu tanda dari Wolff-Parkinson-White
Syndrome. Gelombang osborne atau Gelombang J, berbentuk depresi melengkung
pada j point, merupakan gelombang
yang sering di jumpai pada kasus hipotermi. Gelombag-gelombang diatas akan
dijelaskan pada bab selanjutnya.
Sumber:
Zainul
Abidin and Roberth Corner .2008. ECG Interpretation The Self-Assesment
Approach second edititon .Blackwell Publishing: USA.
Comments
Post a Comment