Interval gelombang
meliputi (1) PR Interval, (2) QR interval, (3) QRS interval (4) ST segment, (5) QT interval, (6) P-P interval dan R-R interval.
1)
PR interval: terdiri dari dua kompolen: gelombang P dan PR segment. Durasi (panjang
waktu) PR interval, diukur dari awal gelombang P hingga defleksi pertama
komplek QRS , yaitu antara 120 -200 milisekon (0,20 s) pada dewasa. PR interval
yang lebih besar dari 180 milisekon pada anak atau 200 milisekon pada dewasa
dinilai sebagai atrioventricular block
derajat I.
2)
QR interval: diukur dari awal komplek QRS hingga
titik tertinggi dari gelombang R, secara tidak langsung menggambarkan waktu
aktivasi ventrikel.
3)
QRS Interval : diukur dari awal hingga akhir
komplek QRS, rentang durasi normalnya
dari 50-100 mili sekon (0.05-0.10 S). Jika interval komplek QRS 120 mili sekon
(0.12 s) atau lebih, mengindikasikan keterlambatan konduksi intraventrikular.
4)
ST segment : diukur dari akhir komplek QRS
hingga awal gelombang T. Penghubung antara komplek QRS dan ST segmen disebut J point. ST segment normalnya
isoelektrik pada J point (pada plane
yang sama sebagai garis dasar) tetapi masih dianggap normal peningkatan 1mm
pada frontal plane leads dan naik 2
mm pada Horizontal Plane Leads. Depresi (penurunan) ST segmen di leads manapun lebih dari 0,5 mm dianggap
abnormal.
5)
QT interval: diukur dari awal komplek QRS hingga
akhir gelombang T, normalnya bervariasi dengan Heart Rate dan usia serta umur seseorang. QT interval disesuaikan
untuk kecepatan (rate) disebut
sebagai corrected QT interval (QTc) “
koreksi interval QT “. Batas normal atas QT interval yang sesuai dengan
kecepatan (rate) diperlihatkan pada
tabel berikut.
Perpanjangan
pada QT interval terlihat pada kondisi congenital
QT syndrome (Romano-Ward, Jervell and
Lange-Nielson), myocarditis, iskemik miokardium, penyakit cerebrovaskuler
akut, ketidakseimbangan elektrlolit, dan efek pemakaian obat jangka panjang. Polymorphic ventricular tachycardia atau yang dikenal dengan torsade de pointes (TDP), sering
dihubungkan dengan QT interval yang memanjang. Meskipun secara normal wanita memiliki QT intervals yang lebih
panjang, akan tetapi wanita lebih cenderung mengalami TDP dibandingkan pria.
6)
Dua interval lain yang biasa digunakan (1) P-P
interval : waktu dari satu gelombang P ke gelombang P berikutnya, digunakan
untuk melihat atrial rate atau keregularitasannya.(2)
R-R interval, jumlah waktu dalam detik dari satu komplek QRS ke komplek QRS
berikutnya, digunakan untuk melihat ventricular
rate atau keregularitasannya.
Sumber:
Zainul Abidin and Roberth Corner .2008. ECG Interpretation The Self-Assesment Approach second edititon .Blackwell Publishing: USA.
William, Linda S. and Hopper, Paula D. 2007. Understanding Medical Surgical Nursing third edition. Philadelphia : E A. Davis Company
Comments
Post a Comment