1.
Ritme (Irama)
Menganalisa ritme gelombang EKG reguler (normal) atau ireguler
(abnormal). Ada dua patokan untuk memeriksa ritme (irama) yaitu menggunakan ritme atrium atau ritme ventrikel. Untuk melihat kereguleran (keteraturan) atrium fokus kepada gelombang P, lihat apakah
jarak dari gelombang P awal ke gelombang P berikutnya sama. Dan untuk melihat kereguleran ventrikel fokus
ke gelombang R, lihat apakah jarak dari gelombang R awal Kegelombang R
berikutnya sama.
Untuk memeriksa gunakan 2 metode:
a) Kertas (Paper Method)
b) Jangka (Caliper Method)
2.
Rate (Kecepatan)
Untuk menghitung kecepatan denyut jantung (Heart Rate) bisa menggunakan
gelombang P atau gelombang R sebagai patokannya. Gelombang P menggambarkan kecepatan atrium dan
gelombang Q menggambarkan kecepatan ventrikel. Ada 2 metode untuk menghitung HR:
a) Jika Ritme-nya Reguler:
1)
Hitung kotak besar
Hitung jumlah kotak besar antara jarak gelombang Q dengan gelombang Q
selanjutnya atau gelombang R dengan gelombang R selanjutnya. Lalu jumlah kotak
tersebut menjadi pembagi angka 300.
2) Hitung Kotak kecil
Hitung jumlah kotak kecil antara
jarak gelombang Q dengan gelombang Q selanjutnya atau gelombang R dengan
gelombang R selanjutnya. Lalu jumlah kotak tersebut menjadi pembagi angka 1500.
3)
Countdown Methode
Tehnik hitung kotak besar dan kecil dapat dipermudah dan dipercepat
dengan metode hitung mundur (Countdown
Method), hitung jumlah kotak besar
atau kecil antara jarak gelombang
Q ke gelombang Q berikutnya atau jarak antara gelombang R
dengan gelombang R berikutnya. Lalu bayangkan atau ingat jumlah Heart Rate penting 300, 150, 100, 75,
60, 50 dan jumlah kotaknya. Jadi nanti bisa ketahuan HR hanya dengan menghitung
kotak saja. Lihat tabel hitung mundur.
b) Jika ritmenya ireguler, gunakan Quick
& dirty methode “ metode hitung kasar”
Untuk kasus-kasus gelombang EKG yang ritme
(iramanya) ireguler atau pada kondisi
extrasystole. Caranya, hitung banyaknya jumlah
gelombang P atau R yang munculnya pada
strip EKG selama 6 detik. Kemudian banyaknya jumlah gelombang dikalikan angka
10.
3.
Gelombang P
Analisis gelombang P untuk mengetahui :
- Apakah gelombang P mengalami defleksi positif (pembelokan garis ke atas) atau defleksi negatif (pembelikan garis kebawah)?
- Bandingkan apakah bentuknya sama (tetap) atau berbeda ?
- Bagaimana bentuk gelombang P?
- Bagaimana rasio perbandingn antara gelombang P dan komplek QRS?
4.
PR Interval
(PRI)
Analisis PRI menggambarkan lama waktu yang dibutuhkan impulse
(rangsangan) untuk berjalan melalui AV node (apakah selama perjalanan sang
implus mengalami hambatan? ). Caranya dengan menghitung kotak kecil antara awal gelombang P dan awal gelombang R.
PR interval normal adalah 0.12-0.20 detik (3-5 kotak kecil).
5.
QRS Interval (QRI)
Analisis QRS interval menggambarkan lama waktu yang dibutuhkan untuk
menerima implus agar terjadi depolarisasi ventrikel. Pada gambaran EKG di Lead
II, defleksi negatif gelombang Q kurang dari 0.04 detik dan kurang dari 1/3
ukuran gelombang R. Gelombang R merupakan defleksi positif setelah gelombang P.
Dan gelombang S defleksi negatif setelah gelombang R. cara menghitung QRI
adalah hitung kotak kecil pada awal gelombang Q hingga awal gelombang S.
Normalnya QRI adalah kurang dari 0,12 detik (< 3 kotak kecil).
Kesimpulan:
Sumber:
Zainul
Abidin and Roberth Corner .2008. ECG Interpretation The Self-Assesment
Approach second edititon .Blackwell Publishing: USA.
Baca Juga yang lain dihalaman : Belajar EKG Mudah atau
8 langkah interpetasi EKG
Baca Juga yang lain dihalaman : Belajar EKG Mudah atau
8 langkah interpetasi EKG
cara berlangganan blog ini gimana caranya???
ReplyDeletebagus...ijin copas dan share....
silahkan Mbak, mudah-mudahan bermanfaat. untuk berlangganan sekarang sudah tersedia item di pojok kanan Atas trmksh
ReplyDelete