Gastritis
Gastritis merupakan penyakit peradangan pada mukosa lambung dapat bersifat
akut atau kronis. Gastritis terjadi ketika lapisan pelindung (Barier) mukosa
rusak sehingga menyebabkan Asam klorida (HCl) dan pepsin( enzim pencernaan) merusak jaringan lambung sendiri (Autodigestif).
Jaringan menjadi edema (bengkak) dan beresiko mengalami perdarahan. Pada gastritis yang parah mukosa gaster dapat
mengalami ganggren (kematian jaringan) dan perforasi (lubang) yang beresiko menyebabkan peritonitis (infeksi
pada rongga peritoneum). Luka parut pada
lambung dapat terjadi dan beresiko menyebabkan pyloric obstruction (sumbatan pada lubang duodenum).
Gejala utama pada
gastritis berupa nyeri abdomen, yang
sering disertai dengan mual dan anoreksia (tidak nafsu makan). Klien juga
mengalami abdominal tenderness (nyeri
tekan di bagian perut), perasaan begah (penuh diperut), bersendawa, dan
hematemesis (muntah darah). Jika penyebab gastritis adalah makanan yang
terpajan bakteri atau racun, gejala disertai diare setelah 5 -6 jam.
Pengobatan (terapi) gastritis
dilakukan dengan menghilangkan substansi penyebab iritasi, diet makanan cair
dan lunak, dan pemberian antasid. Terapi obat-obatan meliputi phenothiazines untuk mengontrol keluhan
muntah, antasid dan / atau histamin receptor antagonist untuk
mengontrol rasa nyeri. Dengan diet makanan lembut dan lunak pasien akan pulih
dengan periode waktu yang lebih cepat.
Gastritis Kronis.
Diderita dalam jangka waktu
yang lama. Dibedakan dalam dua tipe,
tipe A dan tipe B.
Gastritis kronis tipe A sering
berhubungan (diakibatkan) oleh masalah autoimune dan terjadi dibagian fundus
(bagian badan lambung). Diagnosa ditegakkan melalui pemeriksaan endoskopi,
pemeriksaan GI (gastrointestinal) x ray
bagian atas, dan analisis cairan lambung. Gejala gastritis tipe A seringkali
asimptomatik (tanpa gejala). Sel lambung pada pasien dengan tipe gastritis A
biasanya tidak memproduksi faktor intrinsik secara cukup meyebabkan kesulitan dalam mengabsorbsi
vitamin B12, sehingga dapat menyebabkan anemia.
Gastritis kronis tipe B
mempengaruhi bagian antrum dan pylorus (bagian ujung lambung dekat dengan
duodenum) yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Helicobacter Pylori. Gastritis tipe B merupakan tipe gastritis yang banyak terjadi (umum
diderita oleh masyarakat). Tanda dan gejala meliputi penurunan nafsu makan,
nyeri ulu hati setelah makan, bersendawa, rasa asam dimulut, mual, dan muntah.
Diagnosanya ditegakkan melalui pemeriksaan endoskopi, x-ray, dan analisis cairan lambung (Gastric Aspirate Analysis). Infeksi H. Pylori diobati dengan antibiotik.
Penyakit Peptic Ulcer (Luka/Tukak Lambung)
Hingga tahun 1982 penyebab peptic ulcer masih belum banyak
diketahui, diduga disebabkan oleh stres, masalah pola makan, dan konsumsi
alkohol atau kafein. Hingga penelitian menemukan penyabab utamanya adalah
infeksi oleh bakteri gram negatif Helicobacter
pylori (H. pylori). Bakteri ini penyebab 80 % gastric
ulcer (ulserasi di lambung) dan lebih dari 90% duodenal ulcer (ulserasi di duodenum). Penyakit yang paling sering
diderita oleh masyarakat apalagi pada kalangan sosioekonomi yang bawah karena
berhubungan dengan hygine dan
sanitasi lingkungan. Penemuan terbaru mengenai H.pylori sebagai penyebab peptic
ulcer, menyebabkan perubahan pada penanganan dan pengobatan peptic ulcer. Penyebaran atau transmisi
penyakit oleh H.pylori dari rute oral
ke oral atau feses ke oral. Kontaminasi air sangat berperan dalam penyebaran
penyakit ini. Faktor resiko penyebab peptic
ulcer adalah merokok, mengunyah tembako, stres, kafein, obat-obatan seperti
steroid, aspirin, dan NSAIDs (Non-Steroid
Anti Inflammatory Drugs). Perkembangan penyakit Peptic Ulcer dipengaruhi oleh kebiasaan merokok yang menyebabkan
peningkatan efek bahaya dari bakteri H. Pylori, perubahan mekanisme pelindung
(barier) lambung, dan penurunan aliran darah menuju lambung.
Peptic Ulcer Diseases
(PUD) merupakan kondisi dimana terjadi perlukaan (pengikisan) jaringan
dibagian, lambung, pilorus, dodenum, atau esopagus, yang biasanya diakibatkan
oleh infeksi H.pylori. Erosi dapat meluas kedalam hingga kelapisan
otot atau peritoneum. PUD terjadi akibat adanya bagian jaringan disepanjang
saluran gastrointestinal yang terpapar asam klorida lambung dan pepsin. Erosi
jaringan menyebabkan peningkatan kosentrasi atau aktivitas asam lambung dan
pepsin. Kerusakan pada lapisan mukosa lambung menyebabkan produksi mukus
sebagai bahan pelindung lambung dari asam lambung menjadi berkurang. Beberapa
individu memiliki waktu pengosongan lambung yang lebih cepat, ditambah dengan
hipersekresi asam lambung, menyebabkan jumlah asam labung yang besar pindah ke
bagian duodenum. Sehingga menyebabkan peptic
ulcer lebih sering terjadi di duodenum. Luka ulser (ulkus) dinamai sesuai
lokasinya: esophageal, gastric, atau duodenal. Duodenal ulcer
lebih sering terjadi daripada gastric
ulcer.
Tanda
dan gejala bervariasi sesuai dengan lokasi ulkus. Gejala seperti nyeri, tidak
akan dialami pada gastic atau duodenal ulcer kecuali bila telah
terjadi komplikasi seperti pendarahan, obstruksi (penyumbatan), atau mulai
terjadinya perforasi. Klien dengan gastric
ulcer biasanya mengalami nyeri terbakar atau perih dibagian area
epigastrium kiri. Dan dirasakan lebih nyeri bila mengkonsumsi makanan atau dirasakan lebih
nyeri 1-2 jam setelah makan. Duodenal
ulcer menyebabkan nyeri terbakar dan kram di bagian tengah epigastrium atau
nyeri di bagian atas area abdomen. Nyeri terjadi 2-4 jam setelah makan atau
terjadi pada tengah malam. Rasa nyeri yang kadang-kadang muncul dapat
dihilangkan dengan mengkonsumsi makanan atau minum antasid. Anoreksia, mual,
dan muntah juga biasa terjadi. Pendarahan dapat terjadi dengan perdarahan yang
hebat atau mengalir sedikit demi sedikit, menyebabkan hasil pemeriksan
hematokrit dan hemoglobin klien menurun, dan cairan gastrik atau feses
mengandung darah.
H.pylori
dapat didiagnosa dengan beberapa tes. Urea
Breath Tes dilakukan dengan cara pasien meminum karbon yang bertanda urea.
Urea akan dimetabolisme dengan cepat jika terdapat bakteri H.pylori menyebabkan karbon akan terabsorbsi dan diukur pada saat
ekshalasi karbon dioksida. Atau tes deteksi antribodi IgG untuk H. Pylori. Keduanya merupakan tes yang
bersifat non-invasiv. Tindakan biopsi
sepesimen CLO (Campylobacter-like
Organism) tes biopsi urease dan pemeriksaan histologi dapat diperoleh
selama pemeriksaan EGD (Esophagogastroduodenoscopy).
Biopsi merupakan salah satu tes diagnostik yang paling akurat (pasti). Kultur
dari spesimen biopsi juga dilakukan untuk menentukan kerentanan antimikroba
(resistensi antibiotik). Untuk penegakan diagnosa peptic ulcer didasarkan kepada gejala yang dialami dan dilakukan
tes diagnostik Barium swallow,
endoskopi, dan EGD.
Pengobatanya
PUD dilakukan melalui penggunan terapi antibiotik. Ada istilah terapi rangkap
tiga terdiri dari 2 antibiotik dan 1 proton
pump inhibitor atau H2 antagonis.
Lama pengobatan selama 14 hari lebih efektif daripada 10 hari untuk membasmi
kuman. Bismuth subsalicylate (pepto-bismol) juga digunakan sebagai
anati bakteri. Proton pump inhibitor
merupakan agent yang kuat untuk mengurangi sekresi asam lambung sehingga
mengurangi erosi mukosa dan membatu penyembuhan ulser. H2 antagonist memblok H2 reseptor, membatu
mengurangi produksi asam lambung walau pun tidak sekuat proton pump inhibitor. Diet makanan lembut dan lunak juga dianjurkan.
Hindari makanan yang menyebabkan ketidaknyamanan seperti makanan pedas, minuman
berkarbonasi, dan kafein, semuanya harus dihindari hingga luka ulser membaik.
Alkohol juga harus dihindari selama periode penyembuhan.
Komplikasi
PUD meliputi perdarahan, perforasi dan terjadi obstruksi (sumbatan). Perdarahan
dapat terjadi dalam berbagai tingkat keparahan mulai darah samar pada feses
atau muntahan, sampai perdarahan hebat yang berwana merah terang. Perdarahan
sering terjadi sebagai komplikasi dari PUD pada usia lanjut. Akibat perdarahan
hebat pasien dapat menunjukan tanda gejala shock. Penanganan dilakukan melalui
penghentian perdarahan, penggantian cairan dan elektrolit, dan jika
memungkinkan pemberian vasopresin untuk menghentikan perdarahan. Komplikasi
perforasi merupakan kondisi kegawatan dan biasanya membutuhkan tindakan
pembedahan. Isi didalam gastroduodenal
dapat masuk melalui lubang perforasi ke rongga peritoneum. Menyebabkan
peritonitis, septisemia, dan syok hipovolemik. Perforasi lebih sering terjadi
pada duodenal ulcer yang ditandai
dengan nyeri akut tajam, dan sangat nyeri. Tindakan pembedahan meliputi
pembersihan rongga peritoneum, penutupan perforasi, dan kemungkinan tindakan
vagotomi dan hemigastrektomi atau piloroplasti. Komplikasi obstruksi dapat
terjadi akibat jaringan luka parut bekas ulserasi yang berulang dan sembuh pada
penderita PUD yang berkepanjangan.
Sumbatan (obstruksi) biasa terjadi pada bagian pilorus menyebabkan nyeri
dan muntah pada malam hari. Tindakan piroplasti dilakukan untuk mengatasi
masalah sumbatan.
Mind Map / Clinical Pathway / Patofisiologi (Patofis) Keperawatan
pada Gastritis (Maag), Peptic Ulcer (Tukak Lambung)
Peroses Keperawatan pada Klien dengan Penyakit Peptic Ulcer.
Pengkajian
Fokus
utama perawat adalah melakukan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya
diagnosa penyakit dan faktor penyebab yaitu infeksi oleh bakteri sehingga
pengobatannya harus dengan antibiotik. Karena pasien mungkin masih beranggapan
penyakit lambungnya disebabkan oleh stres, gaya hidup, atau pola makan yang
tidak sehat. Pengkajian mengenai tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit
sangat membantu dalam menyediakan informasi yang akurat mengenai cara manajemen
penyakit. Pengumpulan data meliputi riwayat penyakit dan Indentifikasi faktor
pencetus dan faktor yang dapat mengurangi gejala.
Perawat
juga memeriksa dan memonitor tanda gejala komplikasi seperti perdarahan, darah
samar pada feses dan muntahan, perforasi, nyeri hebat yang bersifat akut,
obstruksi, dan perubahan tanda-tanda vital dan gejala shock.
Diagnosa
Keperawatan, Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi.
Perencanaan
keperawatan harus berfokus pada pemahaman pasien mengenai pentingnya meminum
seluruh obat meskipun gejala sudah hilang (misalnya antibiotik). Ketidak
patuhan pasien terhadap pengobatan merupakan penyebab utama terjadi kekambuhan
penyakit.
1. Dx : Nyeri akut b.d erosi mukosa lambung
Tujuan : Nyeri berkurang ditandai dengan pasien
tidak mengeluh nyeri dan tidak ada
isyarat non-verbal nyeri (dahi
mengkerut, wajah pucat, merintih, dan tangan memegang bagian tengah perut).
Evaluasi : Apakah pasien puas dengan penurunan derajat nyeri?
a. Observasi.
Tanyakan kepada pasien skala nyeri yang dirasakan setiap 3 jam, gunakan skala
1-10. Catat lokasi nyeri, waktu
serangan, intensitas, karakteristik (ciri nyeri perforasi tajam & hebat),
dan isyarat non-verbal.
R: Observasi yang tepat waktu akan memberikan
intervensi dan pengurangan nyeri yang tepat. Karena bila pasien terpapar nyeri
lebih lama, biasanya obat penurun nyeri yang dibutuhkan harus lebih tinggi
dosisinya.
E: Berapa skala nyeri pasien dan bagaimana gambaran
nyerinya?
b. Tanyakan
kepada pasien faktor yang dapat memperberat dan memperingan gejala.
R: Nyeri peptik ulcer dapat dikurangi dengan makan
makanan, minum antasid, dll.
E: Apakah pasien mampu melakukan tindakan untuk
mengurangi nyeri?
c. Tanyakan
kepada pasien untuk membantu mengindentifikasi tehnik untuk pengurangan nyeri.
R: Melibatkan pasien untuk agar pasien mau bekerja
sama dan untuk meningkatkan kepatuhan
E: Apakah pasien ingin berpartisipasi dalam
perencaanaan bagaimana cara menghilangkan nyeri?
d. Berikan
obat anti ulserasi sesuai intruksi dokter.
R: H2
receptor anatagonist mengurangi jumlah produksi asam lambung, dan antasid
membantu menetralkan asam lambung sehingga dapat mengurangi nyeri.
E: apakah obat efektif mengurangi nyeri?
e. Berikan
makanan dalam jumlah kecil dan sering 4- 6 kali /hari.
R: Makanan dalam jumlah sedikit dan sering dapat
mengencerkan dan menetralkan kosentasi asam lambung.
E: Apakah pasien mengatakan nyeri berkurang diantara
waktu makan?
f. Dukung
pasien agar tidak minum-minum yang bersifat asam (soft drink, kopi, teh, sari
jeruk, asam, dll) diantara waktu makan.
R: Minuman yang tidak bersifat asam menurunkan
iritasi pada mukosa lambung.
E: Apakah pasien memilih minuman dan tidak
minum-minuman bersifat asam?
2. DX : Resiko injuri b.d komplikasi
peptic ulcer seperti perdarahan dan perforasi.
Tujuan :
Tanda-tanda vital dijaga dalam batas normal dan observasi dengan cepat bila ada
tanda-tanda perdarahan
Evaluasi : Apakah tanda-tanda vital masih dalam batas
normal?
a. Monitor
tanda dan gejala perdarahan seperti hematemesis (muntah darah) dan melena (BAB
hitam akibat bercampur darah).
R: Monitoring yang cepat dapat memeberikan
intervensi yang segera
E: Apakah terjadi perdarahan
b. Monitoring
tanda-tanda vital: Tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu
R: Kehilngan darah yang parah lebih dari 1 L selama
24 jam menyebabkan gejala shock seperti hipotensi, nadi lemah, menggigil,
palpitasi, dan diaporesis.
E: Apakah TTV dalam batas normal?
c. Berikan
terapi cairan infus intravena jika diintruksikan
dokter
R: Normalnya status cairan seimbang untuk mencegah
hipovolemia dan shock akibat perdarahan
E: Apakah intake
dan output seimbang?
d. Monitor
hasil lab hematokrit dan kadar hemoglobin sesuai intruksi dokter
R: Penurunan hematokrit dan hemoglobin
mengindikasikan penrunan volume sirkulasi darah dan penurunan kapasitas muatan
oksigen menuju jaringan.
E: Apakah kadar hematokrit dan hemoglobin dalam
batas normal?
Sumber:
William,
Linda S. and Hopper, Paula D. 2007. Understanding Medical Surgical
Nursing third edition. Philadelphia: E A. Davis Company
ty buat infonya, sangat membantu :)
ReplyDeleteTerima kasih atas infonya, sangat bermanfaat :-)
ReplyDeleteKalau punya sakit maag sih jangan coba-coba makan cabe mentah bahkan harus menghindari penyebab maag tersebut. Jangan lupa minum fitaliv
ReplyDeletehttp://jenis2-penyakit.blogspot.co.uk/2015/03/pengertian-penyakit-gastritis-penyebab.html
ReplyDeletehttps://jimipositron.blogspot.co.uk/2013/10/gastritis-maag-gastritis-kronis-peptic.html?showComment=1481600844141#c5112803003331889832
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSo is possible that HIV Disease can be cured because I have been scammed so many times not until I came across this great man herbalist Dr Akhigbe who helped me at first I never believe all this comment and post about him and I was very sick because I have been infected with HIV/AIDS for the past two year,just last 2 months I keep reading the testimony about this man named Dr Akhigbe they said that the man is so powerful he have cured different type of diseases, I keep monitoring his post of some people about this man and I found out that he was real so I decided to give him a trial I contacted him for help and he said he was going to help me get my cure that all I needed to do was to send him money to prepare the medication after which it will be sent to me via DHL courier delivery services which I did to my greatest surprise the medication was sent to me he gave me instructions to follow on how to drink it that after three weeks I should go for check up,after taking the medicine and follow his instruction after three weeks I went back to the hospital for another test, at first I was shocked when the doctor told me that I was negative I ask the doctor to check again and the result was still the same negative that was how I free from HIV VIRUS at of the shock I decided to come and share my own testimony with you for those who think there is no cure for HIV VIRUS the cure as finally come' out stop doubting and contact Dr Akhigbe via email drrealakhigbe@gmail.com he will help you out you can also whats App him via +234 901 075 4824 he is also perfect in curing DIABETICS,HERPES,HIV/AIDS, ;ALS, CANCER , MALARIA , BACTERIA DIARRHEA, MENINGITIS,HEPATITIS A AND B,ASTHMA, HEART DISEASE, CHRONIC DISEASE. NAUSEA VOMITING OR DIARRHEA, KIDNEY DISEASE,, IMMUNE SYSTEM BOOSTING. SCHIZOPHRENIA, LUPUS,EXTERNAL INFECTION, COMMON COLD, JOINT PAIN, OSTEOPOROSIS, RABIES RHEUMATISM, THYROID, GALLSTONE, TETANUS, COLD & FLU, DENGUE, HUNTINGTON'S DISEASE, PROSTATE, CIRRHOSIS, DENGUE FEVER, SCABIES, EPILEPSY,STROKE,TUBERCULOSIS ,STOMACH DISEASE. ECZEMA, SMALLPOX, PROGERIA, EATING DISORDER, LOWER RESPIRATORY INFECTION. etc believe me that deadly disease is not longer a deadly sentence because dr akhigbe has the cure.the godfather of herbal root.email: drrealakhigbe@gmail.com whatsapp number. +234 901 075 4824 website: https://drrealakhigbe.weebly.com
ReplyDeleteSo is possible that HIV Disease can be cured because I have been scammed so many times not until I came across this great man herbalist Dr Akhigbe who helped me at first I never believe all this comment and post about him and I was very sick because I have been infected with HIV/AIDS for the past two year,just last 2 months I keep reading the testimony about this man named Dr Akhigbe they said that the man is so powerful he have cured different type of diseases, I keep monitoring his post of some people about this man and I found out that he was real so I decided to give him a trial I contacted him for help and he said he was going to help me get my cure that all I needed to do was to send him money to prepare the medication after which it will be sent to me via DHL courier delivery services which I did to my greatest surprise the medication was sent to me he gave me instructions to follow on how to drink it that after three weeks I should go for check up,after taking the medicine and follow his instruction after three weeks I went back to the hospital for another test, at first I was shocked when the doctor told me that I was negative I ask the doctor to check again and the result was still the same negative that was how I free from HIV VIRUS at of the shock I decided to come and share my own testimony with you for those who think there is no cure for HIV VIRUS the cure as finally come' out stop doubting and contact Dr Akhigbe via email drrealakhigbe@gmail.com he will help you out you can also whats App him via +234 901 075 4824 he is also perfect in curing DIABETICS,HERPES,HIV/AIDS, ;ALS, CANCER , MALARIA , BACTERIA DIARRHEA, MENINGITIS,HEPATITIS A AND B,ASTHMA, HEART DISEASE, CHRONIC DISEASE. NAUSEA VOMITING OR DIARRHEA, KIDNEY DISEASE,, IMMUNE SYSTEM BOOSTING. SCHIZOPHRENIA, LUPUS,EXTERNAL INFECTION, COMMON COLD, JOINT PAIN, OSTEOPOROSIS, RABIES RHEUMATISM, THYROID, GALLSTONE, TETANUS, COLD & FLU, DENGUE, HUNTINGTON'S DISEASE, PROSTATE, CIRRHOSIS, DENGUE FEVER, SCABIES, EPILEPSY,STROKE,TUBERCULOSIS ,STOMACH DISEASE. ECZEMA, SMALLPOX, PROGERIA, EATING DISORDER, LOWER RESPIRATORY INFECTION. etc believe me that deadly disease is not longer a deadly sentence because dr akhigbe has the cure.the godfather of herbal root.email: drrealakhigbe@gmail.com whatsapp number. +234 901 075 4824 website: https://drrealakhigbe.weebly.com
ReplyDelete