Normalnya arah panah kekuatan listrik jantung (Net) bergerak
ke bawah dan ke kiri. Seperti pada gambar yang memperlihatkan hasil perekaman
EKG pada tiga lead. Dari gambar tersebut dapat dibuat tiga aturan sederhana:
1) Jika kekuatan listrik bergerak kearah
kutub positif lead tersebut, komplek QRS positif (naik) (lihat lead II pada gambar) akan muncul pada hasil
perekaman EKG.
2) Sebaliknya jika kekuatan listrik
menjauhi kutub positif lead tersebut, komplek negatif (turun) (lihat aVR pada
gambar) akan muncul pada hasil perkaman EKG.
3) Jika kekutan listrik bergerak perpendiculary “ tegak lurus” dengan
arah kutub positif lead tersebut. Biphasic
atau komplek QRS yang landai akan muncul pada hasil perekaman EKG (lihat aVL
pada gambar). Komplek yang landai atau biphasic tercipta oleh lead yang tegak
lurus dengan arah kekuatan listrik dan disebut sebagai komplek transisi dan
ditandai dengan null plane yang menjadi tanda antara transisi negatif ke
positif.
Karena arah
pergerakan listrik normalnya ke arah bawah dan ke kanan, rangkaian gelombang P,
QRS, dan T normalnya positif pada lead II dan sebaliknya negatif di lead aVR.
Berdasarkan pada tiga hukum yang diberiakan diatas, memungkinkan kita membut
rumus untuk membatu menentukan axis.
Rumus Tiga
pertanyaan untuk menetukan Axis:
1) lihat
pada hasil rekaman EKG, di lead mana yang memiliki gelombang R paling positif (tinggi)?
Hasil jawaban akan memperlihatkan lead yang paling di dekati atau searah dengan kekuatan listrik jantung.
2) di lead
mana yang memiliki gelombang S paling negatif (dalam)? Jawaban ini akan
mempelihatkan lead yang paling di jauhi atau berlawanan arah dengan kekuatan listrik.
3) di lead mana yang memiliki komplek QRS
datar atau kecil? Hasil jawaban inii akan memperlihatkan lead yang hampir tegak
lurus (90 derajat) atau pas tegak lurus dengan arah vektor jantung.
Aksis lead
I di anggap sebagai garis equator (0 derajat) dan axis dari lead aVF merupakan
kutub selatan (Foot = south). Lead II adalah kuadran Normal Aksis (NA) , dan
lead III kuadran abnormal aksis yang mengalami deviasi ke kanan (Abnormal Right Axis Deviation/ARAD) dan
lead aVF merupakan batas antara kedua kuadran tersebut.
Catatan:
Metode ini, merupakan cara yang mudah dan singkat dipergunakan untuk menghitung
aksis dengan cepat, untuk menetukan arah aksis NA, RAD, atau LAD.. untuk
perhitungan aksis yang diketahui berapa nilai derajatnya akan dijelaskan
nanti..
Cara lebih mudah lagi menggunakan Lead I dan aVF sebagai acuan penentuan axis.
Sumber:
Zainul
Abidin and Roberth Corner .2008. ECG Interpretation The Self-Assesment
Approach second edititon .Blackwell Publishing: USA.
Comments
Post a Comment