Mengapa pasien dengan hiperkalemia ( kadar kalium darah yang tingi) mendapat nebulizer ?





nah untuk teman-teman perawat saat hendak memberikan terapi nebulizer jangan salah menjelaskan kepada klien. bahwa nebu tidak hanya untuk pasien yang mengalami sesak nafas. apalagi jika pasien nya tidak punya asama, copd,  atau keluhan sesak nafas.  ternyata pada kondisi hiperkalemia pada anak dan dewasa sering diberikan terapi nebulizer ventolin untuk menurunkan kadar kalium darah.

 sebaliknya pada pasien dengan hipokalemia dan mendapatkan terapi nebulizer ventolin (Salbutamol) perlu diberikan secara hati-hati, karena dapat menurunkan kadar kalium darah. 


Terapi dalam mengatasi kondisi hiperkalemia  (peningkatan kadar kalium darah) harus dilakukan secara cepat karena dapat menyebabakan kardiotoksisitas ( kerusakan/ keracunan jantung). Sehingga pemeriksaan EKG harus dilakukan untuk mendeteksi adanya adanya kelainan jantung atau  gangguan irama jantung. 

Pada pasien dengan hiperkalemia berat, pengobatan berfokus pada 

1.  stabilisasi segera membran sel miokard: pemberian ca glukonast 



2. perpindahan kalium secara cepat ke ruang intraseluler. dengan pemberian drip insulin


 

3.  eliminasi kalium tubuh secara keseluruhan.

 Ekskresi (pengeluaran kalium)  dapat dilakukan dengan menggunakan obat seperti :

a. menggunakan resin penukar kation : Calcium polystyrene sulphonate atau kalsium polistiren sulfonat


Kalitake Pwd - Manfaat, Dosis, Efek Samping - K24kli...

b. diuretik: furosemide (lasix)

 

 


c. pembatasan sumber kelebihan kalium (misalnya obat-obatan,makanan tinggi kalium,  tranfusi )


 jika pemberian obat-obatan (farmakologis) tidak menghasilkan penurunan kadar kalium yang memadai dalam waktu yang tepat. tindakan hemodalisa ( cuci darah) harus dilakukan. ( terutama jika pasien mengalami tanda gejala gagal ginjal.

Nah kenapa Nebulisasi digunakan dalam penanganan  hiperkalemia ?

obat yang diberikan untuk nebulisasi pada kondisi hiperkalemia adalah salbutamol. Ternyata  pemberian salbutamol yang merupakan beta adrenergik agonis, menyebabkan efek hipokalemia yang diakibatkan oleh  masuknya kalium ke dalam sel otot rangka. salbutamol dapat mempertahankan efek hipokalemia baik diberikan secara intravena atau dihirup.

 salbutamol ini dikenal dengan nama albuterol atau Ventolin,

 






Comments