Perbedaan perawat dengan dokter



Masyarakat masih banyak yang tidak mengenal (profesi) perawat. Pasien saja yang berada di rumah sakit dan pernah  berinteraksi dengan perawat  banyak yang tidak  tahu mengenai apa yang sebenarnya dikerjakan perawat.


Kebanyakan masyarakat menyimpulkan sendiri bahwa perawat itu pekerjaan yang hanya memberikan obat (membantu dokter),  mengukur tensi dan berat badan, mengambil darah, menemani dokter pada saat memeriksa pasien (visite), memasang infus, mengganti balutan luka  dan tidak memiliki mewenang apa pun dalam menentukan arah perawatan pasien.

Kalau begitu buat apa ada  perawat, dan buat apa perawat sekolah ?....... Ketika sesorang sakit, sesorang butuh obat dan sudah dimaklumi bahwa tugas  untuk mencari penyakit ( menegakkan diagnosa medis) dan memberi obat ini adalah tugas dokter. Jadi dimana tugas atau fungsi perawat? 

Seperti yang kita tahu seseorang yang sakit itu pasti lemah tidak bisa memenuhi kebutuhan yang biasanya dapat dilakukan secara mandiri. Yaitu, Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) seperti makan, minum, mandi, berpindah tempat, eliminasi BAB atau BAK, dan sebagainya. semua bergantung kepada derajat keparahan penyakit, semakin parah semakin besar seseorang membutuhkan bantuan (bergantung) pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sehingga seseorang itu perlu dirawat. Maka perawat hadir untuk memberikan asuhan keperawatan dengan keilmuwan dan skill. 



14 Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) yang harus dipenuhi setiap manusia.

1. Bernafas secara normal.
2. Makan dan minum dengan cukup.
3. Membuang kotoran tubuh ( BAB&BAK).
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan 

    lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi kulit.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dan mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut (cemas) atau 
      pendapat.
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi (bekarya).
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun

"The unique function of the nurse is to assist the individual, sick or well, in the performance of those activities contributing to health or its recovery (or to a peaceful death) that he would perform unaided if he had the necessary strength, will or knowledge" (Virgina Henderson).


Perawat bertugas untuk  membantu setiap orang yang sakit atau sehat dalam melaksanakan aktivitas (pemenuhan Kebutuhan dasar manusia) untuk mendukung kesehatan dan penyembuhan atau meninggal dengan damai pada pasien terminal yang tidak mungkin lagi sembuh (paliatif). Yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu jika memiliki kekuatan (kemampuan), kemauan, atau pengetahuan. Jadi perawat harus membuat pasien menjadi mampu (kondisi pulih), mau (dengan memberi motivasi dan dukungan), dan pengetahuan (teransfer ilmu).

Sesegera mungkin perawat membatu pasien agar kembali pulih dan mandiri (tidak memerlukan bantuan)  dalam memenuhi Kebutuhan Dasar tersebut.  Orang-orang dengan sakit berat yang lemah, sangat membutuhkan bantuan perawatan dalam memenuhi kebutuhan seperti makan, minum, mandi, memakai baju dan berhias, komunikasi, eliminasi BAB & BAK, pemenuhan kebutuhan emosional dan spritual. Dan bila dari medis tidak ada harapan untuk pulih maka perawat memberikan asuhan keperawatan yang bertujuan untuk membantu pasien agar meninggal dengan damai.

Tetapi faktanya dilapangan, dengan beban kerja yang tinggi. Perbandingan jumlah perawat dengan pasien yang tidak sesuai 3: 40 (Tiga perawat dengan 40  pasien). Tingkat kegawatan pasien (ketergantungan) yang berbeda-beda. Menyebabkan peran dan fungsi perawat sebenarnya tidak nampak. Perawat sibuk mengerjakan hal-hal yang penting yang mendukung peroses pengobatan (cure). Karena ini adalah tujuan utama masyarakat datang ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan dari dokter. sehingga perawat hanya memberi obat, memasang infus (untuk jalur obat), memberikan suntikan, membantu dokter mengganti balutan, memasang kateter, selang makan (NGT)  melakuakan evaluasi pengobatan dengan menambil darah , mengantar rontgen, mengukur tanda-tanda vital, dll. Dan  juga perawat digaji untuk melakukan semua tindakan itu. Perawat tidak akan diberi bonus bila  melakukan asuhan keperawatan (wajib ikhlas), tetapi akan dipersalahkan bila tidak melaksanakan tugas dalam memberikan obat oleh pihak rumah sakitdan sesama teman perawat .

Maka tugas perawatlah untuk bersedekah dan ikhlas , melakukan peran perawat yang mandiri  dalam melayani pasien ditengah kesibukan. atau dengan ikhlas meluangkan waktu untuk memberikan ilmu dan mengajarkan keluarga bagaimana asuhan keperawatan dapat diberikan.

Contoh pada pasien demam. Tindakan kolaborsi perawat adalah memberikan Obat penurun panas (antipiretik) dengan dosis sesuai intruksi dokter. Maka asuhan keperawatan yang dapat dilakukan selain mengukur suhu berkala untuk mengevaluasi keefektifan obat. (1) Menganjurkan pasien banyak minum ( minuman yang disukai teh manis, susu, sari buah, dll), (2) memberikan kompres hangat di dahi, lipatan ketiak, lipatan paha, dan dibawah lutut atau meyeka tubuh pasien (membantu mengurangi panas secara konduksi). (3) mengganti baju yang basah, (4) memakaikan baju yang tipis dan menyerap keringat , misalnya bahan katun yang dingin (membantu mengurangi panas secara radiasi), (5) menurunkan suhu lingkungan (menyalakn AC/ membuka jendela), (6) menyalakan kipas angin (membantu mengurangi panas secara konveksi), (7) kumur- kumur dengan air dingin atau menghisap es atau makan es krim, (8) mengevaluasi respon nyaman dan memastikan pasien tidak menggigil, (9) bila pasien sedang menggigil memberikan selimut, memakaikan kaos kaki, & penghangat.  Tujuan utama keperawatan dalam menangani demam adalah bukan menurunkan suhu (kareana itu wewenang dokter dengan memberikan obat penurun panas atau antibiotik misalnya)  tapi  wewenang perawat adalah memberikan kenyamanan selama demam dan menurunkan suhu tubuh dengan intervensi non-farmakologi (tanpa obat) dan memastikan kebutuhan dasar manusia (KDM) terpenuhi selama sakit.






Comments