Dampak imobilisasi (tirah baring), dan manfaat mobilisasi


"Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; dan kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri"  (QS. 18:18)


 Efek imobilisasi (tirah baring):

1. Selama imobilitas, pengaruh efek samping terlihat pada system pernafasan, jantung, dan otot-rangka (muskuloskeletal ). Dampak utama yang terjadi pada system pernafasan adalah resiko atelektasis yang disebabkan oleh edema bebas dengan posisi pasien terlentang (supine) dan gagalnya kemampuan untuk membersihkan paru-paru karena fungsi mukosiliari, reflek batuk, dan drainase (saluran dahak) tidak bekerja saat klien dalam posisi terlentang (supine). Kegagalan membersihkan paru pada pasien imobilisasi menempatkan pasien pada resiko besar HAP (Hospital Acquired Pneumonia). 

2. Perubahan pada system kardiovaskuler terjadi, pada posisi terlentang (supine) mengurangi 11% dari total darah yang mengalir ke tungkai dan berpindah ke area dada. Terjadi perubahan kestabilan darah yang menyebabkan peningkatan beban kerja jantung, peningkatan istirahat pompa jantung, dan penurunan volume sekuncup (stroke volume). Toleransi ortostatik (kemampuan adaptasi pembuluh darah terhadap posisi tubuh pada saat berdiri ) memburuk cepat akibat  tirah baring (imobilisasi), maksimum efek terlihat dalam 3 minggu. Terjadi disfungsi baroreceptor (reseptor yang dirangsang oleh perubahan tekanan), menyebabkan perubahan system autonomic. Pada orang sehat, 5 hari tirah baring sudah dapat memperlihatkan efek buruk mikrovaskuler (pada ateriol,kapiler, dan venula) dan resistensi insulin (menurunnya kepekaan reseptor terhadap insulin).

3. Kulit secara normal tidak toleran dengan tekanan yang lama atau terus menerus, oleh karena itu pasien yang mengalami tirah baring beresiko besar mengalami kerusakan kulit (pressure ulcer) dan penyembuhan luka yang lama. Rusaknya kulit menempatkan pasien dalam resiko infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme rumah sakit (nosokomial).

4. Sistem musculoskeletal juga terpengaruh parah oleh tirah baring, terjadi penurunan sintesis protein di otot, peningkatan katabolisme (pemecahan) otot, dan penurunan masa otot (atropi) terutama di bagian ekstremitas bawah.


Keuntungan mobilisasi

Keuntungan dari mobilisasi (movement& exercises) untuk memperkuat otot, mengurangi stress oksidatif dan inflamasi, perubahan suasana hati (mood) positif, mengurangi fatigue dan kemampuan untuk meringkas ADL (Activity Daily Living)

Tantangan& Hambatan:

Salah satu penelitian menunjukan selama periode 8 jam, kurang dari pada 3% pasien dengan penyakit kritis di mobilisasi sesuai standar praktis (SOP) setiap 2 jam sekali. Hambatan untuk memobilisasi pasien yang harus dipertimbangkan adalah 
a) Kemanan selang dan kateter
b) Ketidakstabilan hemodinamik,
c) Ketersedian tenaga (misalnya perawat)
d) Ukuran pasien
e) Pemeberian obat sedasi
f) Ketidaknyamanan atau rasa nyeri yang dialami pasien
g)Waktu
h)Penilaian penting tidaknya mobilisasi
i) Prioritas mobilisasi.

Penutup:
Komplikasi jangka pendek dan panjang dari tirah baring secara signifikan dapat mempengaruhi angka kesakitan  (morbidity) dan kematian (mortality), biaya (cost), dan kualitas hidup (Quality of Life).

Satu solusi yang harus diterapkan di area kerja adalah kesadaran dari pentingnya mobilisasi awal, mengganti budaya ruang rawat inap yang indentik dengan tirah baring yang  biasa atau tidak “care” menjadikan  bahwa mobilisasi dapat mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan dan pemulihan. Mobilisasi merupakan aktifitas keperawatan yang fundamental yang membutuhkan pengetahuan dan keahlian demi kefektifan perawatan klien. Mobiltas dapat menjadi kunci tercapainya tujuan keperawatan seperti perbaikan pertukaran gas, mencegah komplikasi pneumonia, dan memperbaiki kualitas hidup pasien.


Sumber diterjemahkan dari:
Kathleen M. Vollman, RN, MSN, CCNS. Progressive mobility in the critically. Critic Care Nurse 2010;30:S3-S5 doi: 10.4037/ccn2010803 Journal of Critical-Care Nurses. Orginally Published online http://www.cconline.org(American Association of Critical-Care Nurses) Available at: http://ccn.accnjournals.org 





catatan:
Mika-miki (miring kanan-kiri) tidakan sederhana dan murah memiliki dampak yang luar biasa (hidup perawat!!). Memberi kenyamanan dan kemanan kepada pasien. Keyamanan memperbaiki aliran darah, membantu drainasi paru  dan merangsang refek batuk-> memperbaiki mood pasien-> pasien kooperatif & ingin sembuh-> stress hormone tidak di produksi (hormone kortikosteroid tdk di produksi berlebih yg dpt menyebabkan penurunan system imun, peningkatan gula darah, dan efek negtif lain)->pasien aman dari komplikasi tirah baring (patien safety)-> quality of life .


Comments