Penanganan Diare dengan Dehidrasi Ringan-Sedang pada Anak

Secara umum anak dengan dehidrasi ringan-sedang harus diberikan Oralit (ORS) untuk 4 jam pertama di pusat pelayanan kesehatan yang ada, sembari memonitor kondisi anak (dalam waktu 4 jam) ibu diajarkan bagaimana cara penyiapan/pembuatan  Oralit dan pemberian oralit pada anak.

Diagnosa dehidrasi Ringan-sedang ditegakkan, jika anak memiliki dua tanda gejala atau lebih, dibawah ini: 

  • Gelisah atau mudah marah (iritabel)
  • Haus dan banyak minum
  • Mata cekung
  • Cubitan kulit dibagian perut kembali dengan lambat.

Catatan: jika anak hanya mengalami satu gejala yang seperti diatas (gejala dehidrasi ringan-sedang) dan satu gejala dehidrasi berat   ->  contohnya  Gelisah dan tidak mau minum, dikategorikan anak mengalami dehidrasi ringan-sedang.

Penanganan

  1. Pada 4 jam pertama berikan anak oralit berdasarkan berat badan (atau usia jika berat badan tidak diketahui). Jika anak mampu untuk banyak minum berikan lebih.
  2. Ajarkan pada ibu bagaimana memberikan oralit pada anak: satu sendok makan setiap 1-2 menit jika anak (kurang) <  dari 2 tahun. Anjurkan anak untuk sering minum (menghisap/menyruput) oralit dalam gelas untuk anak yang usianya lebih > dari 2 tahun. Pantau secara berkala apakah ada masalah misalnya muntah, anak menolak, dll
  3. jika anak muntah tunggu selama 10 menit, dan selanjutnya berikan oralit lebih lambat (misalnya satu sendok makan selama 2-3 menit)
  4. Jika kelopak mata anak menjadi gembung, hentikan pemberian oralit (curiga over-rehidrasi), kurangi pemberian cairan dan lanjutkan dengan pemberian ASI. Timbang berat badan Anak dan monitor urin.
  5. Anjurkan pemberian ASI, sebanyak yang diinginkan anak
  6. periksa kadar gula darah dan elektrolit pada anak yang mengalami gelisah dan kejang, pada kasus hipoglikemia (penurunan kadar gula darah) atau hipernatremia (peningkatan kadar natrium darah) sering terjadi. Tangani anak berdsarkan hasil lab. Jika pemeriksaan gula darah tidak memungkinkan, berikan infus glukosa atau pemberian gula secara oral.
  7. jika ibu tidak dapat tinggal selama 4 jam di fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemberian oralit, Ajarkan ibu bagaimana untuk menyiapkan oralit dan berikan Paket (bungkus) Oralit yang cukup untuk melakukan rehidrasi di rumah, dan paket oralit tambahan  selama dua hari.
  8. Kaji ulang kondisi dehidrasi anak setelah 4 jam.

Catatan kaji ulang anak sebelum 4 jam jika anak belum mendapatkan orali atau kondisi anak memburuk.
       
Jika tanda dehidrasi tidak ada, ajarkan ibu untuk melakukan 4 tindakan sebagai upaya perawatan dirumah.

  1. Berikan Extra cairan (oralit, Asi, Air gula, Air sayur, Air tajin,Air kelapa, dll)
  2. Berikan suplemen Zink selama 10-14 hari
  3. Lanjutkan pemberian makan.
  4. Bawa anak untuk kontrol kembali jika,:
  • Tidak mau atau mulai malas minum 
  • Terjadi tanda-tanda bahaya (kejang, demam, muntah hebat)
  • Terlihat lebih sakit (penurunan kesadaran)
  • Diare bercampur darah atau diare semakin parah

Jika tanda dehidrasi masih ada, ulang pemberian treatmen dengan oralit selama 4 jam seperti ulasan diatas, dan mulai tawarkan pemberian makanan, susu atau jus dan pemberian ASI lebih sering.

Jika berkembang menjadi dehidrasi berat lakukan treatmen sesuai plan B dan Plan A. 

Pemberian Zink

Zink merupakan mikronutrien (nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit) yang penting untuk kesehatan dan perkembangan tetapi hilang dengan jumlah yang sangat banyak pada saat diare. Penggantian zink dapat membantu anak untuk pulih, mengurangi durasi dan keparahan diare, dan menurunkan insiden (angka kejadian) diare dalam 2-3 bulan (memperbaiki daya tahan tubuh).

Berika zink dengan takaran  sebagai berikut:
  • < 6 bulan: setengah tablet (10mg) per hari selama 10-14 hari
  • > 6 bulan : satu tablet (20mg) per hari selama 10-14 hari

Pemberian Makan

Pemberian makan yang berkelanjutan merupakan elemen penting dalam manajemen diare. 
  • Pada 4 jam awal rehidrasi (pemberian oralit), jangan berikan makanan apa pun kecuali ASI pada bayi.  ASI harus terus diberikan dan lebih sering  selama periode diare. Jika bayi atau anak tidak mampu menetek (daya hisap lemah), Asi dapat diperas dan diberikan melalui sendok atau NGT. 
  • Setelah 4 jam, oralit terus diberikan berlanjut disertai pemberian makanan setiap 3-4 jam.
  • Seluruh Anak yang berusia > 6 bulan harus diberikan beberapa makanan sebelum diperbolehkan pulang. Siapkan makanan yang disiapkan secara segar, hangat,  dan dihaluskan. (jus pisang dan jeruk yang kaya kalium)
  • Dorong anak untuk makan 6 kali sehari.



Sumber:
dikutip dari , WHO. Pocket Book of Hospital Care For Children Second Edition. 2013. Available at: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/81170/1/9789241548373_eng.pdf




Comments