Cara mengukur JVP (Jugularis Vena Pressure)

A. Persiapan Alat: 2 buah mistar, penlight/senter

B. Cara pengukuran Tekanan Vena Jugularis:

1. Posisikan pasien berbaring dengan meninggikan posisi kepala 30 °atau 45  °
2. Posisi leher jangan terlalu fleksi (ditekuk kedalam), gunakan senter atau penligt dengan arah lurus untuk menerangi batas vena dan menyingkirkan bayangan, dan posisi kepala miring kearah  kiri.



3. Gunakan penggaris centi meter (Cm), ukur jarak vertikal antara segitiga louis (Angle of Louis) di manubrio sternal joint dan pulsasi tertinggi dari vena jugularis membentuk sudut 90 °. Ukur berapa centimeter tinggi vena jugularis lalu + 5 cm (yang mewakili kedalaman atrium kanan yang berada dibawah sternum)

                                                                                            Normal CVP <= 8 cm H2O


catatan: jika kecepatan nadi lebih dari 100 kali/menit akan sulit untuk mengukur JVP.
4. Jika vena jugularis internal tidak terdeteksi gunakan vena jugularis eksternal.





C. Perbedaan Vena jugularis dan arteri karotis (karena posisinya berdekatan disekitar leher)

  • Pulsasi pada Vena jugularis tidak teraba, sedangkan pada arteri karotis teraba
  • Pulsasi pada vena jugularis lebih menonjol jika dilakukan penekanan pada area abdomen sedangkan pada arteri karotis tidak berpengaruh
  • Pulsasi pada vena jugularis pada saat systole memiliki dua gelombang X dan Y, sedangkan pada erteri karotis pada saat systole memiliki satu gelombang.
  • gelombang pulsasi Vena jugularis menurun pada saat inspirasi dan meningkat pada saat ekspirasi sedangakan pada arteri karotis tidak terpengaruh.

D. Peningkatan  dan penurunan JVP

1. Peningkatan JVP ditemukan pada pasien-pasien yang mengalami

  • Dyspnea
  • Orthopnea
  • Edema
  • Angina
  • Kegemukan

2. Penurunan JVP ditemukan pada  pasien yang mengalami, kehilangan cairan yang banyak atau gejala orthostatic hypotention (hipotensi yang diakibatkan perubahan posisi tubuh dari berbaring ke duduk atau berdiri) seperti kepala pusing dan pingsan (syncope).


Dikutip dari: https://depts.washington.edu

Comments