Sedian Obat dan Bentuk Dosis (Takaran Obat)


Sedian obat dan bentuknya beragam didasarkan pada  karakteristik bahan kimia, alasan (rasional) penggunaan, dan rute pemberian.  Beberapa obat terdapat hanya dalam satu bentuk dosis; obat lainnya dapat tersedia dalam beberapa bentuk.

Bentuk dosis dari obat sistemik meliputi bentuk cair, tablet, kapsul, supositoria, transdermal, pompa (pump delivery systems). Obat dalam bentuk cairan disa diberikan lewat oral (PO) atau injeksi. Obat yang diberikan lewat injeksi harus steril.

Tablet dan kapsul diberikan secara  PO . tablet mengandung obat aktif ditambah zat pewarna, zat pengikat, pengawet, dan substansi lain. Kapsul mengandung obat aktif yang tertutup kapsul gelatin. Kebanyakan tablet dan kapsul larut dalam larutan asam di lambung dan diserap dalam larutan basa di usus halus. Lapisan pelindung tablet dan kapsul diselubungi dengan substansi yang tidak larut dalam larutan asam lambung. Sehingga memperlambat pelarutan hingga mencapai usus, biasanya untuk mencegah iritasi lambung atau menjaga obat agar tidak dihancurkan oleh asam lambung. Tablet untuk pemberian sublingual atau buccal harus diformulasi dengan sepesifik behubungan dengan penggunaanya.

Beberapa bentuk obat yang dikontrol pengeluarannya (Long Acting drugs) dan obat yang dihantarkan ke sistem tersedia dan lebih lanjut untuk dikembangkan. Formulasi obat ini memelihara kosistensi level serum obat sehingga memungkinkan obat diberikan dalam frekuensi yang lebih jarang, sehingga lebih nyaman bagi pasien. Tablet dan kapsul oral diintruksikan diberikan dengan nama beragam bergantung pada (misalnya waktu pelepasan obat, ketahan obat, lama obat dilepasakan) dan nama yang biasa digunakan adalah SR,XL, atau nama lain yang menunjukan obat diformulasi untuk memiliki aksi yang lama (long-Acting formulation). Kebanyakan obat jenis ini diberikan satu hingga dua kali sehari. Beberapa obat (misalnya alendronate untuk osteoporosis dan fluoxetine untuk depresi) tersedia dalam formulasi untuk dosis  waktu pemberian seminggu dalam bentuk satu tablet oral. Karena tablet atau kapsul obat yang pelepasannya dikontrol mengandung kadar obat yang tinggi dan dirancang pelepasannya untuk di-absorbsi secara perlahan dan bekerja (beraksi) dalam periode waktu yang lebih lama. Sehingga tidak boleh hancur, terbuka, bubuk, atau dikunyah. Karena dapat bereaksi dengan dosis penuh dan menyebabkan over dosis, karena diabsorbsi pada waktu yang singkat dan bersamaan, dengan potensial kerusakan organ dan kematian. Formulasi obat Transdermal (obat yang di oles di kulit) yang diabsorbsi secara sistemik seperti clonidine, estrogen, fentanyl, nitroglycerin, dan scopolamine. Obat-obatan ini di serap secara perlahan ketika dioleskan di kulit dengan periode waktu yang bervariasi (misalnya 1 minggu untuk clonidine dan estrogen). Pump delivery system (obat yang tersedia dalam bentuk pompa) digunakan ekstrenal atau implantansi dibawah kulit  dan dapat diisi ulang atau bersifat  long acting dan tanpa isi ulang. Obat jenis pompa digunakan untuk pemberian obat seperti insulin, analgesik opioid, antineoplastik, dan obat-obatan lain.

Obat dalam bentuk larutan, salep, cream, dan supositoria digunakan secara topikal di bagian luar kulit atau membran mukosa. Diformulasikan berdasarkan jalur pemberian obat yang dikehendaki. Sebagai contoh, beberapa obat tersedia dalam bentuk larutan untuk di hisap melalui hidung atau mulut; obat-obatan tersebut biasanya diberikan secara mandiri oleh pasien dalam bentuk spray kedalam hidung atau mulut. Bayak produk yang mengandung dua atau lebih kombinasi dosis obat tertentu seperti pada obat analgesik, obat anti hipertensi, dan pereda flu. kebanyakan dalam bnetuk tablet, kapsul, dan larutan.



1. Jenis obat                  : Tablet

a)Rute                         : PO,
Tipe                            : Reguler/ biasa -> PO, GI (Gastrointestinal) Tube (untuk pemberian Lewat
selang  makan)
karakteristik                : a) mengandung obat aktif dan bahan tambahan seperti bahan pengikat,
pewarna, dan pengawet b) larut dalam cairan lambung
Perhatian                     : 250 ml air dianjurkan diminum pada saat diberikan lewat oral, untuk membatu
melarutkan obat dan absorbsi obat.

b)Tipe                        : Dapat dikunyah (PO)
Karakteristik              : Berwarna dan beraroma, utamanya untuk anak-anak yang tidak dapat
menelan obat atau yang menolak tablet dalam bentuk reguler               
perhatian                    : Warna dan aroma menarik disukai anak, jaga dari jangkauan anak untuk
mecegah kecelakaan overdosis.

c)Tipe                        :Mengandung lapisan Pelindung (PO)
Karakteristik              : Lebih mudah  larut dalam usus halus dari pada di lambung; utamanya
digunakan untuk pengobatan bagi pasien yang mengalami iritasi lambung.
perhatian                    : Jangan di gerus, perintahkan pasien jangan menggerus atau mengunyah
obat.

d)Tipe                        : Aksi lama (Xl) long acting
Karakteristik              : Diformulasi agar diabsorbsi secara lambat dan memiliki aksi yang lama,
efek kerja berakhir lebih dari 12-24 jam, mengandung dosis aktif yang relatif lebih besar
perhatian                    : “Perhatian”  bila digerus untuk pemberian oral atau melalui GI tube
menyebabkan over dosis, dengan potensi efek samping yang serius atau kematian. Intruksikan kepada pasien jangan dikunyah atau digerus.

e)Tipe                        : Sublingual (dibawah lidah)
Karakteristik              : Cepat larut, diabsorbsi langsung ke aliran darah dan memiliki efek  sistemik
yang cepat
perhatian                    :  Beberapa obat di formulasi untuk rute tersebut

f)Tipe                        : Buccal (diselipkan didalam pipi)
Karakteristik             :Cepat larut, diabsorbsi langsung ke aliran darah dan memiliki efek  sistemik yang
cepat.
perhatian                   : Beberapa obat di formulasi untuk rute tersebut

2. Jenis obat              : Kapsul
Tipe                          :  Regular (PO)
Karakteristik             : Mengandung obat aktif, isi, dan pengawet dalam bentuk kapsul gelatin.
Gelatin kapsul larut dalam cairan lambung dan melepaskan obat.
perhatian                   : Sebagai tablet oral,250 ml  air direkomendasikan diminum untuk mendukung
 pelarutan kapsul dan absorbsi obat.

Tipe                           :  Aksi lama (XL) “Extended Release” PO
Karakteristik              : Disebut juga “sustained release (SR)”, long acting (LA), dll. Diformulasi untuk
diabsorbsi dengan perlahan dan memiliki aksi obat yang lama. Efek berakhir lebih dari 12-24 jam. mengandung dosis besar dengan obat aktif.
perhatian                   :” perhatian” menghilangkan kapsul untuk diberikan secara oral atau melalui GI tube
menyebabkan over dosis, dengan potensial efek samping yang serius atau kematian!!. Intruksikan klien agar tidak menggigit obat saat minum, mengunyah atau melepaskan kapsul.

3. Jenis obat               : Cair (dalam larutan)
Tipe                           :  Regular (PO), GI tube
Karakteristik              : Diabsorbsi lebih cepat karena tidak membutuhkan pelarutan.
perhatian                    : Penggunaan dengan dosis yang tepat dan pemberian dengan ukuran yang tepat
merupakan hal yang sangat penting

Tipe                          :  Parenteral ( IV, IM, SC)
Karakteristik          : Obat dan alat pemberi obat semuanya harus steril. Pemberian IV  menghasilkan efek
obat yang cepat; SC digunakan paling sering untuk insulin dan heparin: IM digunakan hanya untuk beberapa obat tertentu; intradermal digunakan paling sering untuk material skin tes jarang untuk penggunaan obat terpeutik.
perhatian                : Gunakan alat yang sesuai (spuit, jarum, set IV) dan pengukuran obat yang tepat
sangat penting. Jarum untuk suntik insulin hanya boleh digunakan untuk pemberian insulin, dan jarum untuk tuberkulkin tes digunakan untuk obat dalam jumlah kecil.

4. Jenis obat             :  Suspensi
Tipe                         :  PO, SC (NPH dan lente insulin)
Karakteristik            : Mengandung partikel obat suspensi yang aktif dalam larutan, sebelum digunakan
 harus diputar atau dikocok.
perhatian                  : obat akan mengendap dibawah pada saat botol dalam posisi berdiri, jika tidak
tercampur (dikocok), pada saat digunakan cairan akan terbawa lebih banyak dari pada obat.


5. Jenis obat              : Cream dermatologi, lotion, salep
Tipe                          :  Topikal untuk kulit
Karakteristik             : Diformulasikan paling banyak untuk absorbsi minimal melalui kulit dan efek lokal
Pada area yang diolesi. Obat yang diformulasi dalam bentuk koyo dapat diserap dan menimbulkan efek sistemik.
perhatian                  : Formulasi bervariasi bergantung dengan tujuan penggunaan dan tidak dapat ditukar
fungsinya. Ketika melepas obat koyo dari pasien, harus dibuang dengan baik untuk mencegah orang lain terpapar dengan sisi obat yang masih berada dalam koyo.

6. Jenis obat               :  Bentuk cair dan serbuk untuk inhalasi  oral atau nasal termasuk MDIs (Metered
dose Inhaler)
Karakteristik             :  Obat inhalasi oral paling banyak digunakan untuk asma; nasal spray untuk alergi
nasal (rhinitis alergi). Efektif dengan efek sistemik yang lebih sedikit dari pada obat oral. Mengantarkan dosis yang spesifik melalui inhalasi.
perhatian               : Beberapa penelitian menunjukan pasien sering menggunakan MDI dengan cara yang
tidak benar. Atau kadang-kadang mendapat pengajaran dari petugas kesehatan cara penggunaan MDI yang tidak tepat. Penggunaan yang tepat merupakan hal yang penting agar mendpatkan efek terapeutik dan menghindari efek samping.

7. Jenis obat               :  Tetes mata dan salep mata
Karakteristik          : Harus steril. Kebanyakan dikemas dalam jumlah kecil, digunakan untuk singgle pasien
perhatian                    : Dapat diabsorbsi secara sistemik dan menyebabkan efek samping sistemik


8. Jenis obat              : Obat kulum (hisap) tenggorokan
Karakteristik             : Digunakan untuk batuk dan nyeri tenggorokan

9. Jenis obat              :  Tetes telinga
Karakteristik              :  Kebanyak digunakan untuk mengobati infeksi telinga.

10. Jenis obat             : cream vagina dan supositoria
Karakteristik              :  Diformulasi untuk dimasukan kedalam vagina. Biasa digunakan untuk mengobati
infeksi vagina

11. Jenis obat           :  Rectal supositoria dan enema
Karakteristik             :  Diformulasi untuk dimasukan kedalam rektum, supositoria digunakan untuk
memberikan jenis obat sedatif, analgesik, dan laxatif. Obat dengan jalan enema digunakan untuk mengobati penyakit radang usus (misalnya ilcerative colitis)
perhatian                      : Kadang efek samping obat tidak dapat diprediksi karena tidak tetap



Sumber text book : Anne Collins Abrams, RN, MSN. 2005. Clinical Drug Therapy. 

Comments